Di dunia sepak bola, posisi bek kini mulai dipandang sebagai salah satu peran krusial dalam tim, terutama di benua Asia. Berdasarkan data terbaru dari Transfermarkt pada tahun 2025, sepuluh bek termahal di Asia tak hanya mencolok dari segi kualitas, tetapi juga dari nilai transfer yang sudah menyentuh angka ratusan miliar rupiah. Dalam daftar ini, pemain Korea Selatan, Kim Min Jae, menjadi yang teratas dengan nilai pasar mencapai Rp 782,17 miliar.
Nilai pasar para pemain ini mencerminkan performa mereka di lapangan serta potensi yang mereka miliki, terutama para bek muda yang sedang bersinar. Memasuki tahun 2025, kebanyakan dari pemain ini mengalami kenaikan nilai, terutama mereka yang belum memasuki usia kepala tiga. Hal ini menunjukkan perkembangan pesat para bek di benua Kuning ini.
Peringkat bek-bek termahal di Asia mendominasi oleh pemain Jepang yang menjelaskan betapa kompetitifnya sepak bola di negara tersebut. Mari kita lihat daftar sepuluh bek ternama termahal di Benua Asia:
- Kim Min Jae (Korea Selatan) – Rp 782,17 miliar
- Takehiro Tomiyasu (Jepang) – Rp 556,21 miliar
- Hiroki Ito (Jepang) – Rp 521,45 miliar
- Ko Itakura (Jepang) – Rp 260,72 miliar
- Yukinari Sugawara (Jepang) – Rp 208,58 miliar
- Koki Machida (Jepang) – Rp 173,82 miliar
- Mees Hilgers (Indonesia) – Rp 156,43 miliar
- Tsuyoshi Watanabe (Jepang) – Rp 156,43 miliar
- Alessandro Circati (Australia) – Rp 147,74 miliar
- Harry Souttar (Australia) – Rp 139,05 miliar
Kim Min Jae, yang kini memperkuat Bayern Munich, menunjukkan kualitas dan kemampuannya dalam menempatkan diri sebagai bek termahal di benua Asia. Performanya yang konsisten di Bundesliga dan liga Eropa membuatnya mendapatkan pengakuan luas serta nilai yang sangat tinggi.
Mengikuti jejaknya, Takehiro Tomiyasu dari Arsenal juga menunjukkan performa yang impresif. Ia sukses mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bek terkuat di Premier League dan mampu mengontrol jalannya permainan. Sementara itu, Hiroki Ito, rekan satu tim Kim di Bayern Munich, memperlihatkan potensi yang luar biasa sehingga menempatkannya di posisi ketiga.
Ko Itakura dan Yukinari Sugawara dari Jepang melengkapi posisi empat dan lima dalam daftar ini. Keduanya dikenal sebagai bek tangguh yang sangat fleksibel dalam bertahan maupun menyerang, mampu beradaptasi dengan berbagai gaya permainan.
Terkejutnya, Mees Hilgers dari Timnas Indonesia berhasil masuk ke dalam daftar sepuluh bek termahal di Asia. Nilainya yang melonjak menjadi Rp 156,43 miliar menunjukkan bahwa dirinya telah berkembang pesat. Dalam setahun terakhir, ia mengalami kenaikan nilai yang signifikan dari Rp 120 miliar. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi sepak bola Indonesia dan memberi harapan baru bagi para penggemar sepak bola tanah air.
Tidak hanya pemain Jepang dan Indonesia, daftar ini juga diisi oleh dua bek asal Australia, Alessandro Circati dan Harry Souttar. Keduanya telah menunjukkan performa yang stabil di klub masing-masing dan berkontribusi positif terhadap perkembangan sepak bola di Australia.
Dengan munculnya sejumlah nama baru dalam daftar ini, terutama dari Jepang, terlihat upaya para federasi sepak bola di benua Asia untuk memperkuat sektor pertahanan. Hal ini penting untuk bersaing di tingkat internasional, terutama saat menghadapi tim-tim Eropa dan Amerika Selatan.
Data peringkat ini menunjukkan dinamika yang terus berkembang dalam dunia sepak bola Asia, di mana nilai pasar pemain akan terus berubah seiring dengan performa di lapangan. Ini adalah waktu yang menarik bagi para penggemar sepak bola untuk menyaksikan bagaimana bek-bek muda ini berkembang dan berkontribusi dalam tim mereka di panggung global.