
Puasa dapat membawa perubahan signifikan dalam pola makan dan kebiasaan sehari-hari, yang berdampak pada sistem pencernaan seseorang. Banyak individu mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB) selama bulan Ramadan, yang bisa menciptakan ketidaknyamanan. Hal ini sering dipicu oleh berkurangnya asupan cairan, rendahnya konsumsi serat, serta perubahan waktu makan yang memengaruhi jam biologis tubuh. Ketidaknyamanan ini umumnya disebabkan oleh tinja yang mengeras dan kesulitan dalam pengeluaran, yang berpotensi menyebabkan sembelit. Agar puasa tetap nyaman, penting untuk mengetahui cara-cara melancarkan proses BAB.
Berikut sepuluh cara agar buang air besar lancar selama menjalankan ibadah puasa, yang dikutip dari laman sejumlah sumber kesehatan:
Konsumsi Makanan Tinggi Serat
Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu melunakkan feses. Penting untuk memasukkan 4 hingga 5 porsi sayur dan buah pada saat sahur dan berbuka puasa untuk mendukung kelancaran pencernaan.Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Meskipun berada dalam keadaan puasa, asupan cairan yang cukup tetap krusial. Rekomendasi umum adalah meminum delapan gelas air putih dalam sehari, dengan pembagian yang tepat: dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka, dan empat gelas sepanjang malam hingga sebelum tidur.Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga dapat merangsang pergerakan usus. Disarankan untuk berolahraga ringan selama 15 hingga 30 menit setiap hari, terutama menjelang waktu berbuka.Hindari Makanan Tinggi Lemak
Konsumsi makanan berlemak tinggi seperti gorengan dapat memperlambat pergerakan usus. Sebaiknya batasi makanan jenis ini untuk menjaga kesehatan pencernaan selama bulan puasa.Konsumsi Makanan Probiotik
Menyertakan makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt dan tempe, dapat mempertahankan keseimbangan bakteri baik dalam usus, yang penting bagi kesehatan pencernaan.Jangan Menunda Keinginan BAB
Segera pergi ke toilet saat merasakan dorongan untuk BAB dapat mencegah tinja menjadi lebih keras. Menunda keinginan tersebut berisiko meningkatkan sembelit.Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat memengaruhi fungsi usus dan mengganggu sistem pencernaan. Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres selama puasa.Makan dalam Porsi Kecil tetapi Sering
Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering saat sahur dan berbuka dapat membantu pencernaan bekerja secara optimal.Cukupi Waktu Tidur
Memastikan tidur yang cukup, sekitar 6 hingga 8 jam per hari, sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh, termasuk sistem pencernaan yang sehat.- Pertimbangkan Penggunaan Obat Pencahar Jika Diperlukan
Jika berbagai cara di atas belum efektif, penggunaan obat pencahar mungkin diperlukan. Konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat agar sesuai dengan kondisi kesehatan yang ada.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan masalah sembelit selama puasa dapat dihindari. Namun, jika sembelit tetap berlanjut disertai gejala lain seperti nyeri perut hebat, kembung berlebihan, atau perdarahan saat BAB, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Memahami pentingnya menjaga kesehatan pencernaan selama puasa akan membuat ibadah ini lebih khusyuk dan nyaman.