10 Fakta Menarik Ikan Coelacanth, Spesies Langka dari Gorontalo!

Warga Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, baru-baru ini dihebohkan dengan penemuan ikan purba Coelacanth sepanjang satu meter oleh seorang nelayan bernama Oskar Kaluku. Ikan seberat 41 kilogram ini ditemukan dalam keadaan mati pada Kamis, 16 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WITA. Penemuan ini mengejutkan banyak pihak karena spesies ini jarang sekali ditemukan dan dikenal sebagai spesies yang sangat kuno.

Coelacanth merupakan salah satu ikan paling tua yang telah ada di bumi selama lebih dari 360 juta tahun. Spesies ini termasuk dalam kelompok ikan bersirip lobus, yang dulunya berevolusi sangat luas, namun saat ini hanya ada dua spesies yang masih hidup, yaitu Coelacanth Samudera Hindia Barat dan Coelacanth Indonesia. Berikut adalah sepuluh fakta menarik tentang ikan langka ini:

  1. Garis Keturunan yang Sangat Tua
    Coelacanth termasuk dalam kelompok ikan purba dan memiliki garis keturunan yang telah ada sejak era Devonian, lebih dari 360 juta tahun lalu. Oleh karena itu, ikan ini sering kali dianggap sebagai "fosil hidup," karena penampilan dan struktur tubuhnya hampir tidak berubah sejak zaman prasejarah.

  2. Ditemukan Setelah Dinyatakan Punah
    Spesies ini sempat dianggap punah hingga ditemukannya ikan hidup di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938. Sebelumnya, coelacanth hanya diketahui melalui penemuan fosil. Penemuan spesies ini di Indonesia terjadi pada tahun 1997, ketika seorang nelayan membawa pulang ikan ini dari perairan sekitar Sulawesi.

  3. Usia yang Sangat Panjang
    Coelacanth dapat hidup hingga sekitar 100 tahun, sebuah temuan yang lebih panjang lima kali lipat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya. Penelitian mengenai lingkaran pertumbuhan pada sisik coelacanth memberikan informasi lebih akurat tentang usia ikan ini.

  4. Gerakan yang Unik
    Ikan ini memiliki empat sirip berdaging yang bergerak secara bergantian, menyerupai langkah kaki pada hewan darat. Ini menunjukkan bagaimana nenek moyang coelacanth beradaptasi dengan kehidupan di darat selama proses evolusi.

  5. Engsel Rahang yang Unik
    Fitur menarik dari coelacanth adalah sendi intrakranial di tengkoraknya, yang memungkinkan mulutnya terbuka sangat lebar. Ini memungkinkan coelacanth untuk memangsa mangsa yang berukuran lebih besar.

  6. Memiliki Notochord
    Alih-alih tulang belakang seperti vertebrata lainnya, coelacanth masih memiliki notochord, yaitu struktur tabung berongga yang berfungsi untuk mendukung tubuhnya. Hal ini berbeda dengan kebanyakan ikan modern dan mencerminkan evolusi mereka.

  7. Indera Listrik
    Coelacanth dilengkapi dengan organ rostral di moncongnya yang berfungsi sebagai sistem elektrosensor. Organ ini membantu ikan ini mendeteksi mangsa dan menghindari rintangan di lingkungan laut yang gelap, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk berburu.

  8. Otak Kecil
    Anehnya, otak coelacanth hanya menempati sekitar 1,5 persen dari rongga tengkoraknya. Sebagian besar ruang tersebut diisi oleh lemak, yang mungkin berfungsi untuk memberikan dukungan bagi tubuhnya yang besar.

  9. Periode Kehamilan yang Lama
    Ikan ini memiliki waktu reproduksi yang sangat lambat, dibutuhkan waktu hingga 55 tahun untuk mencapai kematangan seksual. Selain itu, periode kehamilan coelacanth sangat panjang, mencapai lima tahun, menjadikannya salah satu hewan dengan siklus reproduksi terlama di dunia.

  10. Aktif di Malam Hari
    Coelacanth adalah pemangsa malam hari dan menghabiskan siang harinya beristirahat di gua atau celah dasar laut. Pada malam hari, mereka keluar untuk mencari mangsa, termasuk ikan dan cumi-cumi, dengan menggunakan sirip fleksibel mereka untuk bergerak pelan di dekat dasar laut.

Penemuan ikan langka ini di Gorontalo tidak hanya mengundang perhatian lokal, tetapi juga mengingatkan kita akan keanekaragaman hayati laut yang masih perlu dijaga dan dilestarikan. Ikan Coelacanth, dengan segala keunikan dan sejarah evolusinya, menjadi simbol penting dalam memahami perjalanan kehidupan di bumi.

Exit mobile version