10 Hewan Pahlawan: Dari Bom Kelelawar hingga Lumba-Lumba Mata-mata

LONDON – Dalam sejarah panjang konflik bersenjata, hewan telah memainkan peran yang tidak terduga sebagai sekutu dalam pertempuran. Dari lebah yang dilatih untuk mendeteksi bahan peledak hingga lumba-lumba yang berfungsi sebagai mata-mata, berikut adalah sepuluh hewan yang telah menjadi sekutu terbaik dalam perang.

  1. Lebah Madu
    Lebah madu telah mendapat perhatian baru dalam upaya mendeteksi bahan peledak. Pemerintah Inggris menginvestasikan £250.000 untuk meneliti kemampuan lebah ini. Proyek tersebut bertujuan melatih lebah untuk mengidentifikasi senyawa berbahaya dengan cara menyediakan makanan setiap kali bahan kimia tersebut hadir di udara. Dengan cara ini, lebah dapat berfungsi sebagai sensor pendeteksi bom.

  2. Anjing Terjun Payung
    Anjing yang dikenal sebagai Rob, awalnya adalah anjing peternakan, tetapi menjadi legenda sebagai anjing terjun payung yang beroperasi bersama SAS selama Perang Dunia Kedua. Rob berpartisipasi dalam 20 misi terjunan, membantu mendeteksi keberadaan musuh dan membangunkan pasukan saat ada ancaman.

  3. Bom Kelelawar
    Selama Perang Dunia Kedua, militer AS muncul dengan gagasan aneh menggunakan kelelawar. Proyek yang dikenal sebagai "Proyek Sinar-X" melibatkan pemasangan alat pembakar kecil pada kelelawar untuk menciptakan kebakaran besar di Jepang. Namun, proyek ini dihentikan setelah kelelawar lepas dan menciptakan lebih banyak masalah ketimbang solusi.

  4. Merpati Pembawa Pesan
    GI Joe, salah satu merpati terpenting dalam sejarah Angkatan Darat AS, berhasil mengirimkan pesan yang membatalkan serangan udara yang dapat membunuh ratusan tentara Inggris dalam waktu kurang dari lima menit. Keberanian dan kecepatan terbangnya menjadikannya pahlawan perang yang diakui dengan Medali PDSA Dicken.

  5. Kumbang Cyborg
    Peneliti di Defense Advanced Research Projects Agency (Darpa) telah menciptakan kumbang yang dipasangi alat rekam video dan audio. Kumbang ini dapat melakukan misi mata-mata dengan memanfaatkan energi dari gerakan sayap mereka, yang memungkinkan mereka untuk terbang tanpa perlu sumber daya eksternal.

  6. Mata-mata Lumba-lumba
    Lumba-lumba hidung botol telah membantu Angkatan Laut AS selama lebih dari 40 tahun. Dengan transponder yang terpasang, mereka dapat melacak lokasi dan membantu menemukan ranjau bawah air. Lumba-lumba dilatih untuk berbagai tugas, termasuk pengawasan keamanan di pangkalan militer.

  7. Gerbil yang Mengendus Rasa Takut
    Pada tahun 1970-an, Dinas Keamanan MI5 merencanakan untuk melatih gerbil untuk mengendus penciuman yang berhubungan dengan rasa takut, guna membantu interogator. Namun, rencana ini dibatalkan karena gerbil tidak dapat membedakan antara orang yang cemas dengan penumpang biasa.

  8. Cacing Pendar
    Cacing pendar digunakan oleh tentara Inggris selama Perang Dunia Pertama untuk memberikan cahaya di area yang gelap. Dengan cahaya yang dihasilkan dari mereka, tentara dapat membaca peta dan instruksi tanpa terlihat oleh musuh.

  9. Tikus Peledak
    Walaupun terdengar aneh, selama Perang Dunia Kedua, Inggris merencanakan untuk menggunakan tikus yang diisi bahan peledak untuk menghancurkan pabrik musuh. Rencana ini tidak pernah terwujud setelah kiriman pertama mereka disita oleh Jerman.

  10. Kucing Penangkap Tikus
    Simon, kucing di kapal HMS Amethyst, menjadi pahlawan saat menangani masalah tikus yang mengancam logistik makanan selama Insiden Yangtze tahun 1949. Ia berhasil membantu menjaga kesehatan pasukan setelah kapal terjebak selama lebih dari tiga bulan.

Sejarah mencatat peran hewan dalam arena perang sebagai sekutu yang tidak terduga, dengan keterampilan unik masing-masing yang mampu membantu manusia dalam situasi sulit. Penerapan teknologi modern juga telah membuka jalan bagi pemanfaatan hewan dalam konteks militer dengan cara yang baru dan inovatif. Meskipun terkadang metode yang diambil tampak aneh, kontribusi mereka tetap tak ternilai dalam menghadapi tantangan di medan perang.

Berita Terkait

Back to top button