Perusahaan rokok tetap menjadi salah satu industri yang paling menguntungkan di dunia. Data terbaru mencatat 10 perusahaan rokok terbesar di dunia berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, dengan dominasi yang kuat dari perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat dan Inggris. Meskipun Indonesia memiliki konsumsi rokok yang tinggi, hanya satu perwakilan dari negara ini yang masuk dalam daftar tersebut.
Menurut laporan dari World Population Review 2022, negara dengan persentase perokok tertinggi adalah Nauru, di mana 48,3 persen dari total populasi merokok. Myanmar dan Kiribati berada di urutan kedua dan ketiga, dengan persentase 44,4 persen dan 39,7 persen. Indonesia berada di posisi kesembilan, dengan 38,2 persen dari populasi yang merokok.
Berdasarkan data per 31 Maret 2023, berikut adalah daftar 10 perusahaan rokok terbesar di dunia:
-
Philip Morris International (PMI) – Perusahaan ini berpusat di New York, AS, dan memiliki kapitalisasi pasar mencapai $150.946 juta. PMI terkenal dengan produk-produk seperti Marlboro, L&M, dan Chesterfield. Perusahaan ini juga memiliki merek lokal seperti Dji Sam Soe dan Sampoerna yang populer di Indonesia.
-
Altria Group – Berdiri di Richmond, Virginia, AS, Altria merupakan perusahaan induk dari PMI dengan kapitalisasi pasar $88.622 juta. Merek-merek terkenal dari Altria termasuk Marlboro, Copenhagen, dan Benson & Hedges.
-
British American Tobacco (BAT) – Didirikan di London, Inggris, BAT menempati urutan ketiga dengan kapitalisasi pasar sebesar $79.611 juta. Perusahaan ini memasarkan beragam produk seperti Pall Mall, Vogue, dan Lucky Strike.
-
ITC – Berbasis di Kolkata, India, ITC memiliki kapitalisasi pasar $70.731 juta. Selain rokok, ITC juga terlibat dalam berbagai bidang usaha lainnya, namun rokok tetap menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan.
-
Japan Tobacco – Dengan kantor pusat di Tokyo, Jepang, Japan Tobacco berada di urutan kelima dengan kapitalisasi pasar $52.031 juta. Perusahaan ini juga aktif dalam penelitian dan pengembangan di bidang obat-obatan dan makanan.
-
Imperial Brands – Perusahaan yang berbasis di Bristol, Inggris ini memiliki kapitalisasi pasar $26.731 juta dan menyediakan berbagai produk tembakau serta rokok elektronik di bawah berbagai merek.
-
KT&G Corp – Perusahaan asal Korea Selatan ini memiliki kapitalisasi pasar $9.139 juta. Selain rokok, KT&G juga memproduksi produk kesehatan dan kosmetik.
-
Hanjaya Mandala Sampoerna – Dari Indonesia, Sampoerna memiliki kapitalisasi pasar sebesar $5.637 juta pada akhir 2024. Merek rokok ini menjadi salah satu yang paling dikenal di pasar lokal.
-
Godfrey Phillips India – Perusahaan ini menempati urutan ke sembilan dengan kapitalisasi pasar $3.177 juta dan terkenal dengan produk-produk rokoknya di India.
- Eastern Co SAE – Berbasis di Kairo, Mesir, perusahaan ini memiliki nilai kapitalisasi $1.741 juta. Eastern Co SAE memproduksi dan memperdagangkan berbagai produk tembakau serta terlibat dalam kegiatan investasi dan perdagangan.
Data ini mencerminkan bagaimana perusahaan-perusahaan besar di bidang tembakau terus mendominasi pasar global, meskipun terdapat pergeseran perilaku konsumen dan peningkatan kesadaran akan risiko kesehatan akibat merokok. Dengan banyaknya perusahaan yang terlibat, terutama dari AS dan Inggris, industri tembakau tetap menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan di berbagai negara. Di Indonesia, dengan populasi perokok yang besar, kehadiran perusahaan lokal seperti Sampoerna menunjukkan bahwa pasar rokok masih memiliki potensi yang kuat meskipun tantangan regulasi terus menghadang.