PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengumumkan kedatangan 11 rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari produsen asal China, CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd, yang akan dilakukan secara bertahap mulai awal tahun 2025. Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa tahap pengiriman akan dimulai pada bulan Januari 2025, dengan satu trainset pertama yang tiba di awal bulan tersebut, diikuti oleh dua trainset setiap bulan hingga Juni 2025.
“Jadi di awal tahun ini ada satu trainset, kemudian setiap bulan akan datang dua trainset, terus sampai 11 trainset,” jelas Asdo. Dengan demikian, diharapkan proses pengadaan ini bisa memenuhi kebutuhan penumpang yang terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan pengguna KRL di wilayah Jabodetabek.
Masalah kapasitas angkut menjadi isu utama bagi KCI. Asdo mencatat bahwa lonjakan jumlah penumpang KRL telah menyebabkan kerumunan, dengan kondisi penumpang yang saling berdesakan. Hal ini terjadi terutama di semester II 2024 dan diperkirakan berlanjut hingga semester I 2025. “Kondisi penumpang KRL Jabodetabek berbanding terbalik dengan jumlah rangkaian kereta yang ada saat ini,” ungkapnya.
KCI mencatat bahwa penggunaan KRL telah mengalami peningkatan yang signifikan. Penumpang KRL Jabodetabek merasakan dampak dari keterbatasan kapasitas, dengan banyak yang harus mengantri dan berdesakan di dalam kereta. Ini menambah urgensi bagi KCI untuk segera meningkatkan jumlah rangkaian kereta yang beroperasi.
Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai pengadaan rangkaian kereta KRL dari China:
- Jumlah Rangkaian: Sebanyak 11 trainset akan didatangkan untuk meningkatkan kapasitas angkut penumpang KRL.
- Proses Pengiriman: Pengiriman akan dimulai pada Januari 2025, dimulai dengan satu trainset, lalu dua trainset setiap bulan hingga selesai pada Juni 2025.
- Produsen: Rangkaian KRL tersebut diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd, yang merupakan salah satu produsen kereta terkemuka di dunia.
- Kebutuhan Penumpang: KCI memastikan pengadaan ini sebagai jawaban atas pertumbuhan jumlah penumpang yang terus meningkat, yang kini sudah sangat kritis.
- Kondisi Penumpang: Dengan pertumbuhan jumlah penumpang yang tidak sebanding dengan jumlah kereta yang tersedia, situasi saat ini adalah penumpang harus berdesakan dalam perjalanan mereka.
Asdo menekankan bahwa langkah ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan kereta commuter, terutama dalam menghadapi masalah kapasitas yang kritis. “Inilah yang mungkin memberikan sedikit jawaban untuk pelanggan kita. Kenapa kita kejar manufaktur yang bisa cepat me-deliver, karena kondisi saat ini sudah mencapai titik kritis,” tuturnya.
Dengan adanya tambahan rangkaian ini, diharapkan KCI dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat yang mengandalkan KRL sebagai moda transportasi sehari-hari. KCI optimis bahwa langkah ini akan membantu meredakan kepadatan penumpang, serta meningkatkan kenyamanan dan keselamatan selama perjalanan. Diharapkan, kedatangan kereta baru ini juga akan merangsang penggunaan transportasi publik, yang pada gilirannya membantu mengurangi kemacetan di jalan raya.
Pengadaan kereta baru ini merupakan langkah strategis KCI untuk menjawab tantangan di lapangan, dan memberikan kontribusi positif bagi sistem transportasi publik di Indonesia, terutama di ibu kota dan sekitarnya.