
Jakarta: Dalam dunia hiburan Indonesia, nama Abdel Achrian bukan hanya dikenal sebagai komedian senior, tetapi juga sebagai pembawa acara dakwah yang telah berkecimpung selama 13 tahun bersama Mama Dede. Selama bertahun-tahun ini, Abdel tidak hanya menyampaikan pesan-pesan keagamaan, tetapi juga menjalin koneksi dengan ribuan emak-emak di berbagai daerah.
“Gue 13 tahun kira-kira bersama Mama Dede, terus setiap episodenya itu sekitar 300 emak-emak, jadi kalau setiap hari kali aja tuh, berarti setahun sekitar 10.500 emak-emak,” ungkap Abdel dalam siniar Login di kanal YouTube @Deddy Corbuzier. Pernyataan ini menunjukkan betapa padatnya agenda dakwah yang ia jalani, serta dampak positif yang dirasakan oleh para penonton.
Dengan antusiasme yang tinggi, penonton seringkali ingin hadir di acara dakwah tersebut. Namun, hal ini tidak jarang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Abdel menceritakan bahwa ada modus penipuan yang terjadi di mana agama dijadikan alat untuk menipu. Ia menegaskan, “Jadi agama jadi korban, banyak yang bilang ada orang menggunakan agama, tetapi sebenarnya agama yang jadi korban.” Hal ini menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam penyampaian dakwah di era modern saat ini.
Penyampaian dakwah yang dilakukan Abdel dan Mama Dede tidak hanya serius, tetapi juga dibalut dengan unsur humor. Hal ini dipandang sebagai cara yang efektif untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan dengan cara yang lebih ringan. Habib Jafar, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan bahwa cara ini memang sejalan dengan metode yang dilakukan Nabi Muhammad dalam berdakwah. Ia menjelaskan, “Sebenarnya Nabi sendiri banyak riwayat tentang bagaimana beliau menjadikan canda sebagai media untuk berdakwah. Jadi bukan membercandakan agama, tetapi mengagamakan canda.”
Di balik humor yang disampaikan, terdapat batasan penting yang harus dijaga. Abdel menekankan pentingnya menjaga koridor saat menggunakan komedi dalam dakwah. “Koridornya jelas, kita jangan becandain ayat, hadis, agama. Pakai komedi tidak apa-apa, asalkan tidak merusak pesan dari dakwah itu,” tuturnya. Pendekatan yang dijalankan Abdel menunjukkan bahwa humor dapat menjadi alat yang powerful untuk menyampaikan pesan-pesan penting tanpa menghilangkan kesakralan agama.
Dari pengalaman lebih dari satu dekade dalam acara dakwah, Abdel merasakan perubahan yang signifikan dalam cara masyarakat menerima dan memahami dakwah. Ia percaya, dengan pendekatan yang tepat, dakwah dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama oleh kalangan emak-emak yang biasanya menjadi bagian dari penonton setia acara tersebut.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai perjalanan dakwah Abdel sebagai pembawa acara:
- Lama Berkecimpung: Abdel telah menjalani lebih dari 13 tahun sebagai pembawa acara dakwah.
- Jumlah Penonton: Dalam satu tahun, Abdel dapat bertemu dengan lebih dari 10.500 emak-emak.
- Penyampaian dengan Humor: Pendekatan dakwah yang dibalut humor efektif dalam menarik perhatian penonton.
- Tantangan Penipuan: Terdapat modus penipuan menggunakan nama acara dakwah, menunjukkan adanya risiko dalam dunia dakwah saat ini.
- Batasan dalam Humor: Meski humor digunakan, penting untuk tidak mengekspresikan humor yang merusak pesan agama.
Ketahanan dan dedikasi Abdel dalam memberikan dakwah cerminan semangat yang patut dicontoh. Melalui perjalanan dan pengalaman tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam memahami pendidikan agama yang disampaikan dengan cara yang lebih segar dan menghibur. Pendekatan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda, untuk berpartisipasi dalam kegiatan dakwah dengan cara yang lebih menyenangkan. Dengan demikian, semangat berdakwah melalui humor akan terus hidup dan berkembang di masyarakat.