Indonesia

2 Pendaki Tewas di Puncak Cartenz, Fiersa Besari Selamat: Beda Rombongan?

Musisi Fiersa Besari dan rombongan pendaki lainnya berhasil dievakuasi setelah mengalami insiden tragis di Puncak Cartenz, Papua. Dalam kejadian yang mengejutkan ini, dua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia saat melakukan pendakian. Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengonfirmasi bahwa Fiersa dan rombongan yang bersamanya berada dalam kondisi aman dan kini berada di salah satu hotel di Timika, Papua.

Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu, 2 Maret 2025, setelah para pendaki tiba di basecamp di Puncak Cartenz pada tanggal 1 Maret 2025. Menurut informasi yang diterima, pukul 22.48 WIT pada hari Sabtu, Fiersa Besari bersama rombongan melakukan perjalanan menuju puncak, namun situasi berbalik menjadi tragedi dengan kepergian dua rekan mereka. "Berdasarkan data yang kami terima, saat kami sampai di basecamp, kami menemukan bahwa dua orang telah meninggal dunia," ungkap Hildiario.

Berikut adalah rincian kondisi terbaru terkait evakuasi dan insiden yang terjadi di Puncak Cartenz:

  1. Kondisi Fiersa Besari dan Rombongan: Fiersa dan enam rekannya yang termasuk dalam rombongan berbeda dari tim yang mengalami musibah. Mereka mengalami kesulitan namun berhasil dievakuasi dengan selamat. Saat ini mereka berada di hotel di Timika dan telah mendapatkan perawatan dan pengawasan yang diperlukan.

  2. Kematian Pendaki Lain: Korban tewas, Elsa Laksono, telah dievakuasi dan saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, sedangkan jenazah Lilie Wijayanti Poegiono masih dalam proses evakuasi. Jenazah kedua pendaki ini direncanakan akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Lion Air pada hari Senin (3 Maret 2025).

  3. Evakuasi oleh Tim Berwenang: Event ini telah melibatkan pihak kepolisian setempat, Basarnas, dan juga sponsor resmi, PT Tropic Cartenz Jaya, untuk memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik. Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo dari Polda Papua menyampaikan bahwa para pendaki melakukan penerbangan dari Bandara Timika menuju Yelow Valey dengan menggunakan helikopter.

  4. Keadaan Cuaca dan Tantangan Pendakian: Cuaca ekstrem dan suhu dingin yang tajam di daerah pegunungan seringkali menjadi tantangan bagi pendaki, terutama bagi mereka yang tidak mempersiapkan peralatan sesuai dengan standar keselamatan. Hipotermia adalah kondisi serius yang dapat mengancam jiwa ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat ketimbang bisa memproduksi panas.

Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan dalam kegiatan pendakian terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang ekstrem. Kematian kedua pendaki menjadi pengingat bagi semua pendaki untuk selalu mematuhi standar keselamatan dan melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan perjalanan ke area yang ekstrim.

Fiersa Besari dan rombongannya berharap dapat segera pulang setelah menjalani proses pemulihan. Meski pengalaman mendaki ini berujung tragis bagi beberapa orang, semoga insiden ini tidak memadamkan semangat para pecinta alam lainnya untuk menjelajahi keindahan alam Indonesia dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan. Keberanian dan kemampuan adaptasi pendaki menjadi kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin terjadi di lapangan.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button