
Laporan Kebahagiaan Dunia 2025 kembali mengungkapkan sejumlah informasi menarik mengenai tingkat kebahagiaan di berbagai negara. Finlandia mempertahankan posisinya sebagai negara paling bahagia di dunia, menjadikannya peringkat yang ketiga belas secara berturut-turut. Dengan hasil yang dirilis menjelang perayaan Hari Kebahagiaan Internasional pada 20 Maret, laporan ini menunjukkan bahwa Finlandia, bersama negara-negara Nordik lainnya, terus menonjol dalam hal kesejahteraan masyarakat.
Dalam laporan tersebut, negara-negara di peringkat teratas mencerminkan keberhasilan dalam pemenuhan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kebahagiaan. Penelitian menunjukkan bahwa warga negara Nordik, seperti Denmark, Islandia, dan Swedia, menikmati sistem kesehatan, pendidikan, dan dukungan sosial yang berkualitas tinggi dan universal. Hal ini berkontribusi pada rendahnya ketimpangan kesejahteraan di negara-negara tersebut.
Berikut adalah 20 negara teratas dalam Laporan Kebahagiaan Dunia 2025:
1. Finlandia
2. Denmark
3. Islandia
4. Swedia
5. Belanda
6. Kosta Rika
7. Norwegia
8. Israel
9. Luksemburg
10. Meksiko
11. Australia
12. Selandia Baru
13. Swiss
14. Belgia
15. Irlandia
16. Lithuania
17. Austria
18. Kanada
19. Slovenia
20. Republik Ceko
Menarik untuk dicatat bahwa Kosta Rika dan Meksiko berhasil menembus 10 besar untuk pertama kalinya. Penelitian menunjukkan bahwa warga dua negara tersebut memiliki jaringan sosial yang kuat, serta persepsi positif terhadap kondisi ekonomi dan kepercayaan pada pemimpin serta lembaganya.
Namun, berita tidak sepenuhnya cerah. Amerika Serikat sekali lagi mencatatkan peringkat terendahnya, yaitu di posisi ke-24, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam kebahagiaan masyarakatnya. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh perasaan kurang mendukung di antara kaum muda serta meningkatnya polarisasi sosial dan politik di negara tersebut.
Ketika ditanya tentang kunci kebahagiaan dalam masyarakat, John Helliwell, salah satu pendiri laporan ini, mencatat bahwa penting untuk memiliki hubungan yang baik dengan sesama warga. “Sesama warga negara lebih baik daripada yang mereka kira, dan menyadari hal itu tentu akan membuat Anda lebih bahagia,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan saling mendukung antarwarga sebagai sumber kebahagiaan.
Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya, Indonesia tidak masuk dalam daftar 20 besar negara paling bahagia di dunia tahun ini. Dalam laporan terkini, informasi mengenai posisi Indonesia tidak disebutkan secara langsung. Namun, mungkin dapat dipahami bahwa Indonesia, sebagai negara berkembang, terus menghadapi berbagai tantangan yang berpengaruh pada tingkat kebahagiaan masyarakat. Berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan tingkat dukungan sosial menjadi indikator penting dalam mengevaluasi kepuasan hidup di Indonesia.
Penelitian ini diambil dari survei Gallup World Poll yang mencakup lebih dari 140 negara dan menilai kebahagiaan berdasarkan evaluasi hidup rata-rata masyarakat. Laporan tersebut menganalisis data dari tahun 2022 hingga 2024 dengan mempertimbangkan enam variabel utama: PDB per kapita, dukungan sosial, harapan hidup sehat, kebebasan, kemurahan hati, dan persepsi korupsi.
Meskipun Finlandia dan negara-negara Nordik lainnya mendominasi peringkat kebahagiaan, penting untuk menyadari bahwa kebahagiaan adalah hal yang kompleks dan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk meningkatkan tingkat kebahagiaan di negara-negara yang tidak berhasil masuk ke dalam daftar, diperlukan upaya bersama dari pemerintah serta masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan bagi semua.