Gadget

2,5 Miliar Akun Gmail Terancam Peretasan Menggunakan AI!

Pengguna Gmail di seluruh dunia kini dihadapkan dengan ancaman serius akibat teknik peretasan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih. Dengan potensi 2,5 miliar akun Gmail menjadi target, penting bagi setiap pengguna untuk memahami modus terbaru ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi data pribadi mereka.

Menurut laporan Gizchina pada Kamis (6/2/2025), para peretas kini menggunakan AI untuk melaksanakan serangan siber yang semakin meyakinkan dan sulit dikenali. Mereka menyamar sebagai agen dukungan Google dan menghubungi pengguna dengan klaim bahwa akun Gmail mereka telah dibobol. Dengan teknik ini, mereka menciptakan rasa panik dan ketidakpastian, mengklaim bahwa data pribadi pengguna telah diakses oleh pihak ketiga.

Salah satu modus utama yang digunakan adalah meminta kode pemulihan Gmail dengan dalih untuk memulihkan akun. Setelah korban memberikan kode tersebut, peretas dapat dengan mudah mendapatkan akses penuh ke akun Gmail dan menggunakan informasi tersebut untuk pencurian identitas dan penipuan finansial.

Untuk membantu pengguna melindungi akun mereka dari ancaman ini, Google merekomendasikan beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil:

  1. Jangan Pernah Membagikan Kode Pemulihan Gmail
    Google menegaskan pentingnya tidak memberikan kode pemulihan melalui telepon, email, atau pesan teks. Jika seseorang mengaku dari dukungan Google dan meminta kode tersebut, bisa dipastikan itu adalah penipuan.

  2. Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
    Penggunaan autentikasi dua faktor sangat disarankan untuk menambah lapisan keamanan ekstra. Dengan mengaktifkan 2FA, meskipun peretas berhasil mendapatkan kata sandi pengguna, mereka tetap tidak dapat mengakses akun tanpa kode verifikasi tambahan yang biasanya dikirim ke perangkat yang terdaftar.

  3. Perhatikan Email dan Pesan yang Mencurigakan
    Pengguna harus selalu waspada terhadap email atau pesan yang tidak biasa, terutama yang meminta informasi sensitif. Serangan phishing dapat menyerupai komunikasi resmi dari Google.

  4. Perbarui Kata Sandi Secara Berkala
    Mengganti kata sandi secara rutin dan menggunakan kombinasi yang kuat dapat membantu mengurangi risiko. Pengguna disarankan untuk menggunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.

  5. Gunakan Fitur Keamanan Tambahan yang Disediakan Google
    Google menyediakan berbagai alat keamanan tambahan, seperti notifikasi jika ada aktivitas mencurigakan atau jika perangkat baru mencoba mengakses akun. Memanfaatkan fitur-fitur ini dapat membuat akun lebih aman.

Seiring dengan meningkatnya pengetahuan akan teknik peretasan yang semakin canggih, penting bagi pengguna untuk berhati-hati dan proaktif dalam melindungi keamanan akun Gmail mereka. Kesadaran akan berbagai modus penipuan yang ada adalah langkah pertama menuju perlindungan yang lebih baik. Penggunaan teknologi yang lebih aman dan pemahaman yang baik akan risiko yang ada dapat mengurangi kemungkinan terjerat dalam penipuan berbasis AI.

Pengguna diharapkan selalu memperbarui diri dengan informasi terbaru mengenai keamanan siber, serta memanfaatkan semua fitur perlindungan yang tersedia. Dengan demikian, mereka dapat lebih siap menghadapi potensi ancaman yang mungkin muncul di masa depan. Perlindungan diri melalui kebijakan keamanan yang ketat dan langkah-langkah pencegahan yang tepat adalah kunci untuk menjaga keamanan data pribadi dalam era digital yang semakin kompleks ini.

Budi Santoso adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button