Olahraga

3 Pemain Timnas Indonesia Yang Banting Setir ke Liga Tarkam

Tiga mantan pemain Timnas Indonesia, yang dulunya menjadi andalan di lapangan hijau, kini memilih jalur berbeda dengan membanting setir ke Liga Tarkam alias Liga Antar Kampung. Keputusan ini, meski mungkin mengejutkan banyak penggemar, terlihat sebagai langkah logis bagi mereka yang kini menghadapi tantangan dalam karier profesionalnya. Ketiga pemain ini adalah Titus Bonai, Bayu Gatra, dan Oktavianus Maniani yang meskipun memiliki jejak karier yang cemerlang, kini beradaptasi di level yang lebih rendah demi mempertahankan kecintaan terhadap sepak bola dan juga untuk mendapatkan pendapatan tambahan.

Dalam dunia sepak bola Indonesia, Liga Tarkam sering kali dianggap sebagai arena bagi pemain-pemain yang sudah tidak lagi bersaing di liga profesional. Meskipun demikian, liga ini memberikan kesempatan bagi mantan pemain elite untuk tetap bermain serta mendekatkan diri dengan komunitas lokal. Hal ini menciptakan suasana yang akrab dan memikat, dengan pertandingan yang diwarnai antusiasme dari para penonton.

Berikut adalah tiga pemain Timnas Indonesia yang kini terjun ke Liga Tarkam:

  1. Titus Bonai
    Titus Bonai, yang akrab disapa Tibo, adalah sosok yang tak asing lagi bagi penggemar sepak bola di Indonesia. Sebagai mantan andalan Timnas Indonesia U-23 dan senior, Tibo pernah berkiprah di sejumlah klub besar seperti PSIS Semarang, Borneo FC, dan Persipura Jayapura. Di usia 30-an, Tibo mulai mengeksplorasi Liga Tarkam sebagai alternatif untuk tetap aktif bermain. Dia diketahui bermain di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berpartisipasi dalam Bina Jaya Cup yang digelar di Ciputat pada 2015. "Bermain di Liga Tarkam memberi saya kebebasan dan kesempatan untuk kembali menikmati sepak bola," ujar Tibo dalam sebuah wawancara.

  2. Oktavianus Maniani
    Pemain yang berasal dari Raja Ampat, Papua Barat, ini juga memilih langkah yang sama. Oktavianus Maniani, yang lebih dikenal dengan nama Okto, sebelumnya telah mengikuti karier di Timnas Indonesia U-23. Dia baru-baru ini terlihat bermain di Liga Tarkam di Sulawesi Barat bersama Persekab Kabe FC. Okto berhasil mengantarkan timnya hingga ke final pada turnamen bergengsi itu. "Liga Tarkam bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang rasa cinta saya terhadap sepak bola," ungkap Okto.

  3. Bayu Gatra
    Bayu Gatra merupakan pemain lainnya yang mengikuti jejak rekannya. Sudah dikenal sebagai sosok yang berpengalaman, Bayu terlibat dalam Liga Tarkam bersama tim Ledokombo di Jawa Timur. Ia turut ambil bagian dalam laga ekshibisi yang diperuntukkan untuk klub internal Ledokombo pada tahun 2020. Setelah sebelumnya berkarier di Timnas Indonesia U-23, Bayu Gatra kini merasakan atmosfir berbeda yang ditawarkan oleh Liga Tarkam. "Saya ingin tetap bermain dan memberikan inspirasi bagi generasi muda," kata Bayu.

Langkah ketiga pemain ini mencerminkan realitas sepak bola Indonesia, di mana tidak selalu ada tempat bagi para mantan bintang untuk terus bersaing di level profesional. Meskipun lingkungan Liga Tarkam seringkali diisi oleh pemain-pemain yang lebih muda dan memiliki semangat yang membara, pemain senior seperti Tibo, Okto, dan Bayu tetap bisa berkontribusi dan menginspirasi komunitas di sekitarnya.

Dengan keputusan untuk bermain di Liga Tarkam, ketiga pemain ini menunjukkan bahwa cinta terhadap sepak bola tidak mengenal batasan usia. Mereka terus berusaha memberikan yang terbaik, sekaligus menyebarkan semangat olahraga kepada generasi mendatang. Di balik prestasi yang mungkin tidak lagi bersinar di level tertinggi, pengalaman dan keterampilan yang mereka bawa tetap dapat digunakan untuk mengembangkan sepak bola dari akar rumput.

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button