Dunia

3 Wilayah yang Ingin Dirampas Donald Trump: Bikin Marah Dunia!

Dalam beberapa tahun terakhir, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menunjukkan minat yang mencolok untuk mengambil alih sejumlah wilayah di dunia. Tindakan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat internasional, terutama terhadap rencana terbarunya terkait Jalur Gaza. Berikut adalah tiga wilayah yang diincar oleh Trump, yang menarik perhatian dan kemarahan dunia.

Dalam pemerintahan keduanya yang baru dimulai, Trump melanjutkan jejak kontroversialnya. Salah satu wilayah paling menarik perhatian adalah Greenland, pulau terbesar di bumi yang terletak di bawah penguasaan Kerajaan Denmark. Keinginan Trump untuk menguasai Greenland bukan tanpa alasan. Sebuah laporan dari Reuters menunjukkan bahwa lokasi strategis Greenland di sepanjang rute utama antara Eropa dan Amerika Utara menjadikannya aset berharga bagi sistem peringatan rudal balistik AS. Selain itu, pulau ini kaya akan sumber daya, termasuk mineral, minyak, dan gas alam. Survei tahun 2023 mengungkapkan bahwa 25 dari 34 mineral yang dianggap penting oleh Komisi Eropa dapat ditemukan di Greenland, termasuk bahan-bahan yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik. Usaha Trump untuk membeli Greenland pada tahun 2019 ditolak oleh Denmark dan pemerintah Greenland, namun impian tersebut tetap melingkupi langkah-langkahnya ke depan.

Selanjutnya, Terusan Panama juga menjadi incaran Trump. Sebagai jalur air penting yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, Terusan Panama sangat strategis untuk perdagangan global. Trump mencemaskan pengelolaan jalur ini oleh China dan berulang kali menekankan keinginannya untuk mengambil kembali kendali. Amerika Serikat tercatat sebagai pengguna terbesar dari terusan ini, dengan sekitar 40% dari total lalu lintas kontainer nasional menggunakan rute tersebut. Upaya Trump untuk mengatur pertemuan dengan pemimpin Panama menunjukkan keseriusannya untuk memperkuat posisi AS di terusan yang bersejarah ini.

Namun, rencana terbaru Trump terkait Jalur Gaza adalah yang paling mengejutkan dan telah memicu kemarahan global. Pada sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump mengusulkan untuk mengambil alih Gaza, dengan rencana untuk merelokasi warga Palestina dan mengubah wilayah tersebut menjadi resor yang menarik pengunjung dari seluruh dunia. Hal ini rata-rata disambut sebagai usulan yang dinilai “kurang ajar” oleh banyak pemimpin dunia dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pengusulan ini mengundang kritik karena dianggap sebagai tindakan pembersihan etnis, mengingat banyak warga Gaza bersumpah untuk tidak meninggalkan tempat tinggal mereka.

Sekretaris Pers Trump, Caroline Leavitt, menanggapi proposal tersebut dengan mengatakan bahwa diperlukan keterlibatan AS dalam pembangunan kembali Gaza guna memastikan stabilitas kawasan. Namun, penolakan tajam terjadi dari berbagai penjuru, termasuk pejabat tinggi dari Jerman, Brasil, Arab Saudi, Yordania, dan Mesir, serta banyak anggota Kongres AS. Penentangan ini tidak hanya bersumber dari ketidaksetujuan terhadap rencana tersebut, tetapi juga karena dampak kemanusiaan yang akan ditimbulkan terhadap warga Palestina.

Melihat tiga wilayah yang menjadi perhatian Trump ini, jelaslah bahwa kebijakannya tidak hanya menyiapkan gelombang kontroversi domestik, tetapi juga tantangan besar dalam hubungan internasional. Dari Greenland dengan kekayaan sumber daya yang menjanjikan, Terusan Panama yang strategis, hingga Jalur Gaza yang sudah terfragmentasi, ambisi Trump untuk memperluas wilayah pengaruhnya dirasa akan memberikan dampak jangka panjang bagi stabilitas geopolitik. Dengan berbagai reaksi keras yang muncul, langkah-langkah yang diambil Trump akan terus diamati oleh dunia dan menjadi bagian dari narasi politik global di masa depan.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button