Indonesia

39 Rumah di Pasuruan Rusak Parah Usai Diterjang Angin Puting Beliung

Rabu malam, 39 rumah warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung yang melanda wilayah tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan melaporkan bahwa kerusakan ini terjadi di beberapa lokasi, dengan rincian 11 rumah di RT 11 RW 06, Dusun Kalikunting, 15 rumah di RT 14 RW 06, dan 3 rumah di Dusun Keputran.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, memberikan penjelasan terkait fenomena cuaca yang terjadi. “Ancaman angin puting beliung memang harus diwaspadai, terutama karena saat ini kita sudah memasuki puncak musim penghujan. Intensitas hujan bervariasi, dari ringan hingga tinggi, setiap harinya,” jelas Sugeng saat memberikan keterangan di Surabaya, Kamis.

Data yang dikumpulkan oleh BPBD menunjukkan bahwa tingkat kerusakan rumah bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga sedang. Kerusakan tersebut umumnya disebabkan oleh genteng yang ambrol dan plafon yang jebol. Sugeng menambahkan, warga setempat menunjukkan semangat yang tinggi untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. “Kami berterima kasih kepada warga yang dengan kesadaran sendiri memperbaiki rumah mereka. Ini menunjukkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi di antara warga,” tuturnya.

Bencana angin puting beliung yang terjadi juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di musim penghujan yang datang dengan risiko tinggi seperti banjir dan tanah longsor. “BMKG sudah memberikan prakiraan cuaca dan menghimbau agar masyarakat semakin waspada terhadap potensi bencana,” kata Sugeng.

Sebagai langkah preemptif, warga diimbau untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, antara lain:
1. Memperkuat struktur bangunan agar tahan terhadap angin kencang.
2. Memperbaiki dan merawat atap rumah untuk mencegah kebocoran.
3. Membuat saluran air yang baik untuk menghindari genangan saat hujan deras.
4. Mengikuti informasi terbaru dari BMKG dan BPBD tentang cuaca.

Sugeng juga menyampaikan dorongan kepada masyarakat untuk bergotong royong dalam penanganan bencana. “Ketika bencana terjadi, kebersamaan dan solidaritas antarwarga sangat penting. Begitu juga dalam proses rehabilitasi dan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak,” ucapnya.

Melihat situasi pasca-bencana, BPBD terus memantau dan mengevaluasi kondisi di lapangan. Tim yang terdiri dari gabungan TNI, Polri, dan relawan bekerja secara bersama-sama dalam merespons situasi dan membantu warga yang terkena dampak. Upaya ini mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan kultur yang kuat di masyarakat Indonesia.

Melalui hantaman angin puting beliung ini, warga Desa Tambakan diingatkan akan pentingnya edukasi dan persiapan terhadap bencana. Kerugian material yang dialami adalah hal yang menyedihkan, tetapi solidaritas dan ketangkasan warga dalam menghadapi berbagai tantangan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak, termasuk dalam proses rehabilitasi dan pemulihan setelah bencana.

Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun bencana alam tidak dapat diprediksi, persiapan, kewaspadaan, dan kepedulian terhadap sesama dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan. Warga diharapkan untuk tetap waspada dan mematuhi imbauan dari pihak berwenang demi keselamatan bersama.

Siti Aisyah adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button