Selebritis Aurelie Moeremans belum lama ini mengalami gegar otak setelah terlibat dalam kecelakaan mobil bersama suaminya, Tyler Bigenho, saat berkendara di Amerika Serikat. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya memahami gejala dan penanganan gegar otak, sebuah kondisi yang sering terjadi tetapi sering diabaikan dalam hal penanganannya.
Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis yang umum terjadi, terutama di kalangan atlet muda. Menurut Cleveland Clinic, meskipun satu kali gegar otak tidak biasanya menyebabkan kerusakan permanen pada otak, mengalami beberapa kali gegar otak dapat mengubah struktur atau fungsi otak, yang berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti risiko terhadap kesehatan jangka panjang. Kebanyakan orang dapat pulih sepenuhnya tanpa efek jangka panjang, namun penting untuk tidak terburu-buru dalam proses pemulihan.
Berikut adalah empat cara yang dapat dilakukan untuk menangani gegar otak menurut Mayo Clinic:
-
Istirahat fisik dan mental
Setelah mengalami gegar otak, penting untuk memberikan waktu bagi otak untuk pulih dengan beristirahat secara fisik dan mental. Para profesional kesehatan menganjurkan agar Anda membatasi kegiatan yang memerlukan konsentrasi tinggi selama beberapa hari pertama setelah cedera. Ini termasuk menghindari bermain video game, menonton TV, atau menggunakan komputer. Namun, total istirahat juga tidak disarankan; sebaiknya Anda tetap melanjutkan aktivitas ringan yang tidak memperburuk gejala. -
Olahraga ringan
Setelah beberapa hari, melakukan olahraga ringan sangat dianjurkan untuk mempercepat proses pemulihan. Aktivitas yang bisa dilakukan termasuk bersepeda statis atau jogging ringan. Namun, penting untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan benturan kepala lagi sampai Anda merasa pulih sepenuhnya. -
Terapi
Pepatah "waktu adalah obat terbaik" berlaku, tetapi terkadang Anda mungkin memerlukan lebih dari sekedar istirahat. Dalam beberapa kasus, terapi dianjurkan untuk menangani gejala yang muncul terkait penglihatan, keseimbangan, atau fungsi kognitif. Rehabilitasi ini bisa melibatkan terapis fisik, terapis okupasi, atau ahli terapi bicara tergantung pada gejalanya. - Kembali ke aktivitas rutin
Ketika gejala mulai membaik, Anda dapat secara bertahap kembali ke aktivitas sehari-hari. Ini termasuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik dengan bertahap, dengan bantuan profesional kesehatan yang bisa merekomendasikan protokol olahraga tertentu untuk membantu Anda kembali beraktivitas tanpa risiko cedera lebih lanjut.
Mendeteksi gejala gegar otak sesegera mungkin adalah kunci untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Gejala yang umum mencakup sakit kepala, kebingungan, kehilangan keseimbangan, mual, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ini setelah mengalami benturan kepala, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Kecelakaan yang dialami Aurelie Moeremans tidak hanya membawa perhatian pada keselamatannya tetapi juga membuka diskusi penting mengenai penanganan gegar otak. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat dalam penanganan awal dan pemulihan, risiko komplikasi jangka panjang dapat diminimalisir. saat ini, menjaga kesehatan otak menjadi hal yang lebih penting dari sebelumnya.