Sains

5 Hewan Selingkuh: Betina Terbanyak Kawin dengan Pejantan!

Dalam dunia hewan, perilaku reproduksi menunjukkan variasi yang menarik, dan tidak jarang, beberapa spesies menampilkan sifat yang jauh dari kesetiaan. Studi terbaru mengungkapkan bahwa ada lima hewan yang paling sering selingkuh, di mana betina dari spesies tersebut cenderung kawin dengan banyak jantan. Strategi ini seringkali bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan reproduksi dan keragaman genetik dalam populasi mereka.

Pertama, bonobo (Pan paniscus) dikenal sebagai primata dengan perilaku sosial yang rumit. Mereka sering terlibat dalam aktivitas seksual dengan berbagai pasangan, baik jantan maupun betina. Aktivitas ini tidak hanya untuk reproduksi tetapi juga berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial dan meredakan ketegangan dalam kelompok. Dengan demikian, bonobo menunjukkan betapa pentingnya interaksi seksual dalam struktur sosial mereka.

Selanjutnya, hyena tutul (Crocuta crocuta) memiliki struktur sosial yang unik dengan dominasi betina. Dalam kelompok ini, betina memiliki hak untuk memilih pasangan berdasarkan peringkat sosial dan kekuatan fisik. Sifat matriarkal ini memungkinkan betina hyena untuk kawin dengan banyak jantan, yang pada gilirannya meningkatkan peluang keberhasilan reproduksi. Kebiasaan ini menciptakan dinamika sosial yang menarik sekaligus menguntungkan bagi spesies ini.

Beruang laut (Odobenus rosmarus) juga termasuk ke dalam daftar hewan yang sering berganti pasangan. Jantan beruang laut diketahui memiliki harem yang terdiri dari beberapa betina, dan mereka akan kawin dengan seluruh betina dalam kelompok tersebut. Di sisi lain, betina juga memiliki kesempatan untuk kawin dengan beberapa jantan selama musim kawin, menghasilkan perilaku reproduksi secara poligini dan poliandri. Struktur sosial ini memastikan bahwa generasi baru memiliki variasi genetik yang baik, memperkuat ketahanan spesies.

Kelinci (Oryctolagus cuniculus) telah lama dikenal sebagai hewan yang sangat produktif, dan mereka juga menunjukkan perilaku promiscuous. Betina kelinci sering kali kawin dengan beberapa jantan dalam jangka waktu singkat, yang membantu meningkatkan keragaman genetik keturunannya. Dengan pendekatan reproduksi ini, kelinci dapat lebih mudah beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang berubah.

Terakhir, singa (Panthera leo) menyajikan contoh lain dari ketidaksetiaan di dunia hewan. Dalam kelompok singa, jantan dominan memiliki akses untuk kawin dengan beberapa betina di dalam kawanan. Namun, betina singa terkadang juga kawin dengan jantan di luar kawanan mereka, terutama jika jantan tersebut memiliki kekuatan atau kualitas genetik yang superior. Taktik ini memungkinkan betina untuk memperbesar peluang memiliki keturunan yang lebih kuat dan beradaptasi dengan baik di habitat mereka.

Dari lima spesies yang disebutkan di atas, jelas bahwa perilaku seksual yang tidak setia merupakan strategi adaptif yang sering terlihat dalam dunia hewan. Hal ini menunjukkan bahwa kesetiaan bukanlah satu-satunya cara untuk memastikan kelangsungan hidup spesies. Melalui perilaku reproduksi yang beragam, hewan-hewan ini dapat meningkatkan keragaman genetik dan memastikan bahwa mereka memiliki keturunan yang lebih mampu beradaptasi dengan tantangan lingkungan.

Dengan memahami perilaku hewan-hewan ini, kita tidak hanya mendapatkan gambaran tentang kompleksitas kehidupan sosial mereka, tetapi juga pelajaran tentang kelangsungan hidup dan strategi reproduksi yang cerdas. Fenomena ini menjadi salah satu aspek menarik dari ekologi dan biologi hewan yang terus dibahas oleh para ilmuwan dan pecinta alam di seluruh dunia.

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button