Bisnis

6.000 Porsi Makanan Bergizi Gratis: Dimasak dengan Gas Bumi!

Energi bersih semakin memegang peranan penting dalam mendukung inisiatif pemerintah terkait penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat. Salah satu langkah konkret adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilaksanakan di wilayah Boyolali. Dalam program ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bekerja sama dengan anak usahanya, Gagas Energi Indonesia, untuk memastikan penyediaan 6.000 porsi makanan bergizi setiap harinya. Dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan, PGN menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat sekaligus upaya pelestarian lingkungan.

Setiap bulannya, PGN Gagas memasok gas bumi sebanyak 2.000 hingga 3.000 m³ melalui mekanisme Compressed Natural Gas (CNG) ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat. SPPG ini berhasil menyiapkan makanan bergizi untuk 34 sekolah di sekitarnya. Menurut Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, penggunaan gas bumi dalam program ini merupakan salah satu cara PGN mendukung MBG. “PGN sebagai Subholding Gas Pertamina berkomitmen untuk mendukung program MBG melalui penyediaan jaringan gas, baik dengan moda pipeline maupun beyond pipeline,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Penggunaan CNG sebagai bahan bakar utama di dapur SPPG Gagaksipat menawarkan banyak keuntungan. Energi ini menjadi solusi ideal bagi wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa gas. Dapur SPPG dapat beroperasi tanpa henti dari pukul 20.00 WIB hingga 10.00 WIB setiap harinya, memungkinkan proses memasak dalam skala besar berjalan lancar tanpa gangguan. “PGN Gagas menyediakan jaringan gas bumi menggunakan metode beyond pipeline untuk SPPG yang belum terdapat jaringan gas pipa,” tambah Santiaji Gunawan, Direktur Utama PGN Gagas.

Keunggulan gas bumi dibandingkan bahan bakar konvensional juga tak dapat diabaikan. Gas bumi dikenal lebih praktis dan efisien dalam penggunaannya. Selain itu, gas bumi memiliki dampak lingkungan yang lebih positif. Penggunaan gas ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah, sehingga menjadi pilihan yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar berbasis fosil lainnya. Dalam konteks ini, berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan gas bumi dalam program MBG:

  1. Daya Efisiensi Tinggi: Gas bumi memberikan hasil masakan yang lebih cepat, memungkinkan penghematan waktu dan sumber daya.

  2. Ramai Lingkungan: Mengurangi emisi gas rumah kaca dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam memerangi perubahan iklim.

  3. Ketersediaan Energi Berkelanjutan: Gas bumi sebagai energi alternatif memastikan keberlanjutan pasokan energi bagi kegiatan dapur dalam jumlah besar.

  4. Mengurangi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil: Dengan menggunakan gas bumi, produksi makanan bergizi dapat dilakukan tanpa bergantung pada minyak atau bahan bakar konvensional lainnya.

  5. Meningkatkan Kualitas Makanan: Proses memasak yang lebih bersih dan efisien menghasilkan makanan yang lebih sehat bagi masyarakat.

Implementasi program MBG dengan menggunakan gas bumi ini bukan hanya sekedar kebutuhan saat ini tetapi juga investasi untuk masa depan. Lewat kombinasi energi bersih dan penyediaan makanan bergizi, PGN dan Gagas Energi Indonesia berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Dengan inisiatif ini, tidak hanya masyarakat di Boyolali yang mendapatkan manfaat langsung, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam penyediaan makanan bergizi. Penggunaan energi yang efisien dan ramah lingkungan diharapkan dapat diterapkan di berbagai sektor, menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button