6 Negara Dipimpin Junta Militer: Kudeta 15 Kali di Nomor 3!

Negara-negara yang saat ini dipimpin oleh junta militer menunjukkan dinamika politik yang kompleks dan sering kali berujung pada ketidakstabilan. Dalam konteks global, enam negara teridentifikasi sebagai yang saat ini dikuasai oleh pemimpin militer. Salah satu yang menarik adalah Burkina Faso, yang tercatat mengalami kudeta hingga 15 kali sejak 1966.

Junta militer adalah suatu sistem pemerintahan yang dipimpin oleh kelompok militer yang biasanya berkuasa melalui pengambilalihan kekuasaan secara paksa. Istilah "junta" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "komite" atau "pertemuan". Secara historis, pemerintahan semacam ini sering kali diawali dengan peristiwa kekerasan yang berdarah. Myanmar, misalnya, menjadi saksi dari kudeta pada 2021 ketika Panglima Angkatan Bersenjata Min Aung Hlain menggulingkan pemerintah sipil yang dipimpin oleh Aung San Su Kyi.

Berikut adalah enam negara yang saat ini berada di bawah kekuasaan junta militer:

  1. Sudan: Setelah menjalani masa transisi pemerintahan, Sudan kembali diambil alih oleh militer di bawah pimpinan Abdel Fatah Al Burhan pada 2021. Pada saat ini, meskipun pemerintah mencoba menyertakan elemen sipil, negara ini masih dilanda perang saudara yang melibatkan berbagai kekuatan militer.

  2. Niger: Sejak mencapai kemerdekaan dari Prancis pada 1960, Niger telah mengalami lima kudeta, dengan yang terakhir terjadi pada 2023. Saat ini, Niger berada di bawah kekuasaan junta militer, setelah sistem pemerintahan semipresidensial yang diterapkan melalui konstitusi 2010 terhenti.

  3. Burkina Faso: Negara ini mengalami ketidakstabilan politik yang signifikan dengan 15 kudeta yang terjadi sejak 1966. Kudeta terbaru dilaksanakan oleh Presiden Ibrahim Traore pada 2022. Meskipun negara ini telah menetapkan batasan masa jabatan presiden, tidak ada presiden yang bisa memenuhi syarat tersebut akibat terus berulangnya kudeta.

  4. Mali: Sejak meraih kemerdekaan pada 1960, Mali juga tidak lepas dari sejarah kudeta. Kudeta terbaru terjadi pada 2020, ketika Assimi Goita mengambil alih kekuasaan, dan sebelumnya negara ini telah mengalami beberapa kudeta sejak 1968.

  5. Gabon: Pada Agustus 2023, Gabon mengalami kudeta ketika presiden terpilih Ali Bongo digulingkan oleh militer setelah adanya ketidakpuasan terhadap hasil pemilu. Para perwira militer kemudian mengambil langkah untuk membubarkan lembaga negara dan menunjuk Jenderal Brice Oligui Nguema sebagai pemimpin sementara.

  6. Myanmar: Myanmar adalah salah satu contoh paling mencolok dari pemerintahan junta militer, berlangsung lama hingga 2015. Momen yang menandai kembalinya kontrol militer adalah pada Februari 2021, setelah pemilihan umum mengantarkan kembali kemenangan kepada NLD. Kudeta ini mengakibatkan Aung San Su Kyi ditahan dan negara kembali berada di bawah cengkeraman militer.

Keberadaan junta militer pada negara-negara ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam menjaga stabilitas dan mengembangkan demokrasi. Banyak negara telah berjuang untuk mempertahankan pemerintahan sipil dan memerangi pengaruh militer yang mendominasi. Di sisi lain, berbagai aksi protes dan upaya perlawanan sering kali dihadapi dengan tindakan represif.

Secara keseluruhan, fenomena junta militer tidak hanya menyentuh aspek politik namun juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang tinggal di negara-negara ini. Dengan begitu banyaknya negara yang terjebak dalam siklus kudeta dan pemerintahan militer, penting untuk terus memantau situasi ini dan menyoroti upaya-upaya menuju stabilitas dan demokrasi yang lebih baik di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button