
JAKARTA, Podme – Dalam suasana penuh berkah bulan suci Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia menjalani berbagai amalan religius dengan kesungguhan hati. Salah satu aspek penting dalam Ramadhan adalah sepuluh malam terakhir yang dikenal sebagai waktu yang penuh dengan keberkahan, terutama di saat pencarian malam Lailatul Qadar. Kultum atau kuliah tujuh menit yang singkat dan padat ini dapat menjadi panduan bagi umat Muslim untuk mendapatkan makna lebih dalam selama periode berharga ini.
Membaca Al-Qur’an dengan lebih intens merupakan salah satu amalan yang dianjurkan. Pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah bacaan Al-Qur’an, baik sendiri maupun bersama keluarga. Membaca Al-Qur’an tidak sekadar rutinitas, tetapi juga sebagai wahana penghayatan dan pemahaman akan firman-Nya. Dengan meluangkan waktu membaca Al-Qur’an, umat berharap dapat meraih hidayah dan keberkahan dari Allah Swt.
Iktikaf, yang berarti berdiam diri di masjid untuk beribadah, juga menjadi fokus utama di masa ini. Rasulullah Saw diketahui melaksanakan iktikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Praktik ini memungkinkan umat Islam untuk menjauh dari hiruk-pikuk dunia dan lebih mendalami spiritualitas. Dengan beritikaf, mereka dapat memperbanyak shalat, zikir, serta berdialog dengan Allah Swt, memperkuat ikatan spiritual.
Selama 10 hari terakhir, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan meminta ampunan. Ini menjadi saat yang tepat untuk mengingat bahwa Allah adalah sumber pengampunan dan kasih sayang. Dalam kondisi penuh berkah ini, umat diajak untuk berdoa dengan penuh khusyuk, tak lupa untuk mengingat kerendahan hati dan keterbatasan diri sebagai hamba.
Di sepuluh hari terakhir Ramadhan, kemurahan Allah menjadi semakin nyata. Berbagai peluang ibadah tersedia, dan setiap amal baik yang dilakukan akan mendapatkan ganjaran berlipat ganda. Penting bagi setiap Muslim untuk memaksimalkan amal kebaikan selama periode ini, termasuk berbagi rezeki dengan sesama melalui sedekah dan zakat. Melalui tindakan ini, mereka tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menjalin solidaritas sosial.
Zakat memiliki peran penting guna meningkatkan kepedulian sosial. Di bulan suci ini, saling membantu dan berbagi menjadi lebih relevan, khususnya bagi mereka yang membutuhkan menjelang Idul Fitri. Dengan menunaikan zakat, individu tidak hanya mensucikan harta, tetapi juga menguatkan jiwa dari sifat kikir dan egois. Mari kita pastikan zakat disalurkan tepat sasaran, membawa manfaat bagi penerima.
Kegiatan amal yang penting pun sangat ditekankan di sepuluh malam terakhir ini. Berdasarkan riwayat Aisyah ra, Rasulullah Saw menghabiskan waktu dengan lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dengan penekanan penting pada malam-malam ini, umat dapat memanfaatkan saat-saat berharga dengan meningkatnya ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi puncak pencarian selama sepuluh hari terakhir Ramadhan. Nabi Muhammad Saw mengajarkan bahwa malam ini berpotensi ditemukan pada malam-malam ganjil. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan ibadah seperti shalat tahajud, berdoa, dan membaca Al-Qur’an dalam suasana penuh khusyuk.
Dalam menghadapi sepuluh hari terakhir ini, umat Islam diimbau untuk meningkatkan komitmen beribadah bersama keluarga dan masyarakat. Dalam atmosfer khusyuk, mereka akan lebih mudah mendapatkan keberkahan dari Lailatul Qadar. Dengan semangat dan niat yang tulus, diharapkan setiap individu tidak melewatkan kesempatan berharga untuk meraih keberkahan, ampunan, serta hidayah selama sepuluh malam terakhir Ramadhan ini.
Semoga dengan pengetahuan dan usaha yang ditingkatkan, kita dapat mengisi sepuluh hari terakhir Ramadhan dengan amal ibadah yang konstruktif dan mendalam.