
Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Muslim di seluruh dunia mulai bersiap merayakan momen suci ini. Di Indonesia dan Arab Saudi, meskipun keduanya merupakan negara dengan populasi Muslim yang besar, terdapat perbedaan signifikan dalam cara perayaan lebaran. Mengacu pada informasi yang dibagikan oleh kanal YouTube Fery Eric, berikut adalah sembilan perbedaan utama antara perayaan Hari Lebaran di Indonesia dan Arab Saudi yang membuat masing-masing unik.
Malam Idul Fitri
Di Indonesia, malam Idul Fitri diwarnai dengan tradisi takbir yang berkumandang semalaman. Takbir ini dimulai setelah salat isya dan berlanjut hingga menjelang salat subuh. Berbeda di Jeddah, Arab Saudi, di mana takbir hanya dilakukan sebentar setelah salat isya, sebelum dilanjutkan di rumah masing-masing.Zakat Fitrah
Zakat fitrah sebagai salah satu kewajiban umat Islam umumnya disalurkan secara efektif di kedua negara. Namun, di Arab Saudi, keadaan sosial liang mengharuskan banyak warga untuk memberikan zakat fitrah secara langsung kepada mereka yang kurang mampu yang sering terlihat meminta-minta di luar.Tradisi Setelah Salat Idul Fitri
Setelah salat Idul Fitri, warga Arab Saudi cenderung beristirahat dan tidak langsung bersilaturahmi. Hal ini berbeda dengan budaya di Indonesia di mana silaturahmi dengan keluarga dan tetangga menjadi tradisi utama. Alasan di balik perbedaan ini adalah karena banyak masyarakat Arab Saudi yang bekerja sepanjang malam sehingga butuh waktu untuk beristirahat.Silaturahmi Lebaran
Di Indonesia, silaturahmi dilakukan secara luas kepada saudara, tetangga, dan teman-teman, menciptakan suasana hangat. Sementara di Arab Saudi, silaturahmi lebaran lebih difokuskan pada interaksi keluarga semata. Hal ini membuat perayaan di Indonesia terkesan lebih meriah dan beragam.Kudapan Saat Lebaran
Kue kering menjadi sajian khas yang disiapkan oleh masyarakat Indonesia saat lebaran, sering kali diletakkan dalam stoples untuk disajikan kepada tamu. Di Arab Saudi, makanan manis yang lebih umum adalah cokelat, yang sering kali berkualitas tinggi namun harganya selangit bisa mencapai 100 atau 200 Riyal.Open House
Di Indonesia, tradisi open house sering kali dilakukan, di mana banyak orang dari berbagai latar belakang diundang untuk datang berkunjung. Sebaliknya, di Arab Saudi, open house biasanya hanya untuk anggota keluarga, sehingga mengurangi kesempatan untuk menjalin relasi dengan teman dan tetangga.THR (Tunjangan Hari Raya)
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hal umum di Indonesia, di mana pekerja sering menerima THR satu kali gaji menjelang lebaran. Di Arab Saudi, pemberian THR tidak seumum di Indonesia dan tidak memiliki nilai tetap yang sama.Makanan Khas Idul Fitri
Secara khas, makanan lebaran di Indonesia identik dengan ketupat dan opor ayam. Sementara di Arab Saudi, tidak ada hablur makanan khas untuk merayakan Lebaran; biasanya mereka hanya menyajikan olahan daging, tanpa adanya makanan yang secara jelas mencerminkan perayaan tersebut.- Lebaran Ketupat
Di Indonesia, tradisi lebaran tidak hanya berhenti pada Hari Idul Fitri saja, melainkan juga terdapat perayaan Lebaran Ketupat yang diadakan seminggu setelah lebaran. Sementara itu, tradisi seperti ini tidak dikenal di Arab Saudi, di mana perayaan terbatas pada hari pertama Idul Fitri.
Kedua negara memiliki keunikan yang mencerminkan budaya dan tradisi masing-masing dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Sementara Indonesia kaya dengan tradisi silaturahmi dan kudapan khas, Arab Saudi menawarkan pengalaman lebaran yang lebih bersifat intim dalam konteks keluarga. Dalam konteks ini, merayakan lebaran menjadi momen kesatuan dan perayaan, dengan cara yang berbeda-beda bergantung pada tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat.