Kesehatan

Abidzar Al Ghifari: 4 Bungkus Rokok Sehari, Ini Risiko Kesehatannya!

Abidzar Al Ghifari, nama yang kembali mencuri perhatian netizen, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia mampu menghabiskan hingga empat bungkus rokok dalam sehari. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah sesi bincang-bincang di kanal YouTube Deddy Corbuzier bersama Praz Teguh. Dalam video tersebut, Abidzar, yang merupakan adik dari Adiba Khanza, menjelaskan pengalamannya dalam merokok.

Awalnya, Abidzar memilih rokok putih, tetapi ia merasa jumlah yang dihisapnya terlalu banyak, mencapai tiga hingga empat bungkus setiap harinya. “Cuma karena rokok putih itu bisa 3-4 bungkus sehari, aku akalin pakai vape juga. Tapi makin parah nih gak berkurang. Akhirnya aku ganti kretek aja,” ungkapnya. Keputusannya untuk beralih ke rokok kretek diharapkan dapat mengurangi konsumsi rokok per batang, meskipun ia menyadari bahwa bahaya merokok tetap mengintai kesehatan tubuhnya.

Pengakuan Abidzar ini kembali memicu perdebatan tentang bahaya merokok, yang memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan. Merokok adalah kebiasaan yang berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan. Berdasarkan data dari Healthline, merokok dapat menyebabkan sejumlah efek negatif jangka panjang pada tubuh, seperti berikut:

  1. Penyakit Jantung: Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

  2. Kanker: Riwayat merokok berhubungan langsung dengan meningkatnya risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, tenggorokan, dan pankreas. Merokok menjadi faktor utama penyebab kanker di banyak negara.

  3. Diabetes: Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Gaya hidup merokok dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam menggunakan insulin.

  4. Gangguan Paru-paru: Merokok menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis.

  5. Meningkatnya Risiko Infeksi: Merokok dapat menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuh, membuat perokok lebih rentan terhadap infeksi.

  6. Masalah Pembekuan Darah: Merokok dapat memengaruhi aliran darah dan memperburuk masalah pemicu pembekuan darah, yang berpotensi menyebabkan kondisi serius seperti trombosis.

Abidzar juga menyadari dampak merokok terhadap kesehatan. Ia mengakui bahwa pelan-pelan merokok berpotensi menyebabkan komplikasi yang bisa berlangsung lama. Zat-zat berbahaya dalam rokok, mulai dari aseton, tar, nikotin, hingga karbon monoksida, dapat memengaruhi berbagai organ dalam tubuh.

Lebih jauh, merokok diketahui dapat meningkatkan peradangan dan mengganggu sistem kekebalan tubuh, menjadikan seseorang lebih mudah terserang infeksi. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis.

Menghadapi pernyataan Abidzar, publik menanggapi dengan beragam reaksi. Banyak yang mengekspresikan keprihatinan terhadap pola konsumsi rokok yang ekstrem. Tindakan tersebut mencerminkan tantangan yang lebih besar dalam memerangi kebiasaan merokok, terutama di kalangan generasi muda.

Di sisi lain, berita tentang pengakuan Abidzar ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan risiko kesehatan yang ditimbulkan dari merokok. Upaya edukasi tentang bahaya merokok perlu terus dilakukan untuk mengurangi jumlah perokok, terutama di kalangan anak muda.

Dengan demikian, meskipun Abidzar berusaha untuk menemukan cara mengurangi konsumsi rokoknya, bahaya yang menyertainya tetap menjadi perhatian prioritas. Sebagai masyarakat, langkah pencegahan dan kesadaran tentang bahaya merokok harus tetap didorong agar generasi mendatang tidak terjebak dalam kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mereka.

Dina Anggraini adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button