
Jakarta – Dalam upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia, para konglomerat tanah air menunjukkan dukungan yang signifikan terhadap program pemerintah yang bertujuan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Jumat, 7 Maret 2025.
Anindya menegaskan, "Sebagai ketua umum Kadin, saya dan rekan-rekan dunia usaha berpikir bagaimana bisa mendukung program pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen sekaligus mengentaskan kemiskinan." Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen sektor swasta dalam berkolaborasi dengan pemerintah demi menciptakan kondisi perekonomian yang lebih baik.
Konglomerat yang hadir dalam pertemuan tersebut termasuk beberapa nama besar seperti Pengusaha Kalimantan Selatan, Haji Isam, Sugianto Kusuma (Aguan) dari Agung Sedayu Group, Anthony Salim dari Indofood, serta Chairul Tanjung (CT) dari CT Corp. Juga turut hadir tokoh-tokoh ternama lainnya, seperti James Riady dari Lippo Group dan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) dari Adaro Energy.
Sebagai bagian dari diskusi, Prabowo dan para konglomerat juga membahas Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Anindya menyatakan bahwa pembentukan badan ini adalah salah satu terobosan baru dalam dunia investasi Indonesia. "Kita ingin memastikan investasi ini memiliki tata kelola yang baik agar bisa memberikan hasil yang maksimal," tambahnya.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata, Anindya menegaskan pentingnya hubungan erat antara pemerintah dan dunia usaha. "Kadin sebagai wadah dunia usaha sangat membutuhkan kerja sama yang ideal dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah," ujarnya. Hal ini menunjukkan kesadaran para pengusaha akan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Berikut adalah beberapa poin kunci yang diungkapkan dalam pertemuan tersebut:
- Dukungan Sektor Swasta: Para konglomerat berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah agar pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
- Pentingnya Investasi: Diskusi mengenai Danantara menjadi fokus utama untuk menciptakan investasi yang berkelanjutan dan terkelola dengan baik.
- Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha: Anindya Bakrie menekankan perlunya kerjasama antara Kadin dan pemerintah untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi.
- Pengentasan Kemiskinan: Selain fokus pada pertumbuhan ekonomi, upaya untuk mengentaskan kemiskinan tetap menjadi agenda prioritas.
Partisipasi konglomerat dalam mendiskusikan langkah-langkah strategis untuk pertumbuhan ekonomi menjadi sinyal positif bahwa sektor swasta siap berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah. Hal ini juga menunjukkan keyakinan mereka bahwa kerjasama antara pemerintah dan swasta adalah kunci untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini.
Dalam konteks ini, para konglomerat diharapkan tidak hanya berperan sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan yang berdampak luas bagi masyarakat. Sementara itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, yang pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan langkah-langkah proaktif dari kedua belah pihak, diharapkan Indonesia dapat mencapai tujuan ekonominya dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta merata hingga ke pelosok daerah.