Agung Wicaksono: Pertamina Kunci Transformasi IKN Menuju Kota Dunia

Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah dalam proses transformasi besar yang tidak hanya sebatas pemindahan pusat pemerintahan. Visi jangka panjang pemerintah Indonesia adalah menciptakan kota berkelas dunia yang berkelanjutan dan inovatif. Dalam konteks ini, peran Pertamina sebagai salah satu investor kunci mulai terlihat jelas melalui pengembangan proyek-proyek strategis yang diyakini akan menjadi pendorong utama perubahan kawasan ini.

Agung Wicaksono, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, menjelaskan langkah Pertamina yang berkolaborasi dengan anak perusahaan Patra Jasa untuk membangun pusat riset internasional di IKN. Proyek ini akan dilaksanakan di atas lahan yang terletak di Wilayah Pengembangan 1B, kawasan Edutown, yang direncanakan menjadi pusat penelitian dan inovasi di masa mendatang. “Sebagai investor pelopor di IKN, Pertamina berkomitmen untuk merealisasikan proyek ini, di mana harapannya tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal, tetapi juga menarik minat investor internasional di sektor pendidikan dan riset,” ungkap Agung.

Dalam upaya menarik perhatian investor global, Pertamina menjalin kemitraan dengan Bakrie Group untuk memfokuskan pengembangan pada aspek energi hijau dan keberlanjutan. Ini merefleksikan visi IKN sebagai kota modern yang ramah lingkungan. Langkah ini juga sudah memasuki tahap formal dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Otorita IKN dan Patra Jasa. PKS ini memberikan dasar hukum untuk melanjutkan proses pembangunan di IKN.

Agung menambahkan, kolaborasi antara Pertamina dan Bakrie Group sudah mendapat respons positif dari Stanford University, yang menjajaki potensi untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem riset di IKN. “Keterlibatan pihak internasional seperti Stanford menunjukkan peluang yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi,” lanjutnya.

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Patra Jasa telah merancang konsep Nusantara Sustainability Hub yang memiliki empat fokus utama:

  1. Berorientasi Net Zero: Bangunan yang akan dikembangkan memiliki target nol emisi karbon dengan memanfaatkan sumber energi rendah emisi.

  2. Kepemimpinan Teknologi: Fasilitas ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia di bidang riset.

  3. Aspek Lingkungan: Sebanyak 20% dari total lahan akan dialokasikan sebagai area hijau untuk konservasi flora dan fauna, mendukung ekosistem lokal.

  4. Aspek Komersial: Menghadirkan desain arsitektur hijau yang dilengkapi teknologi terkini untuk menciptakan lingkungan yang efisien dan ramah lingkungan.

Agung juga mencatat bahwa penandatanganan PKS memberikan kepastian hukum yang diperlukan oleh investor untuk beroperasi di IKN. Dengan adanya landasan hukum yang jelas, Pertamina melalui Patra Jasa dapat mengurus sertifikat Hak Atas Tanah sesuai ketentuan yang berlaku. "Ini adalah langkah konkret untuk mempercepat investasi dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif di IKN," tegasnya.

Dengan terus melanjutkan inisiatif-inisiatif ini, Pertamina berharap bisa menarik lebih banyak investasi dan menciptakan ekosistem yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di IKN. Keberhasilan proyek ini diharapkan tak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan IKN, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan riset dan inovasi di Indonesia secara keseluruhan. Melalui langkah-langkah tersebut, mimpi untuk menjadikan IKN sebagai salah satu kota berkelas dunia semakin mendekati kenyataan.

Berita Terkait

Back to top button