Permasalahan royalti yang melibatkan penyanyi Agnez Mo kini semakin hangat diperbincangkan, terutama setelah Ahmad Dhani, musisi sekaligus pencipta lagu, memberikan pendapatnya terkait isu tersebut. Dalam pandangan Ahmad Dhani, konflik yang terjadi bukanlah pertarungan antara dirinya dan Agnez Mo, melainkan sebuah persoalan hukum yang lebih besar terkait hak cipta dan royalty.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Ahmad Dhani membagikan pandangannya mengenai cara berpikir orang-orang yang terlibat dalam permasalahan royalti ini. Ia membagi mereka ke dalam kategori “jenis otak”. Menurut Dhani, orang-orang yang menganggap konflik ini adalah masalah pribadi antara dirinya dan Agnez merupakan ‘otak udang’. Sedangkan jika ada yang menganggap Agnez dalam posisi berlawanan dengan Ari Bias, pencipta lagu “Bilang Saja”, mereka dianggap memiliki ‘otak gorila’. Pembeian istilah ini mencerminkan pandangan Dhani yang ingin menunjukkan bahwa banyak aspek yang lebih penting dalam persoalan ini, terutama yang berkenaan dengan hukum.
Ahmad Dhani menilai bahwa pengertian terkait hak cipta, terutama dalam konteks performing rights atau hak pertunjukan, menjadi suatu hal yang harus dipahami oleh semua pihak, terutama oleh artis. Dalam sebuah wawancara yang berlangsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Dhani dan Ari Bias menegaskan bahwa mereka tidak memiliki masalah pribadi dengan Agnez. “Kita hanya ingin para pencipta lagu mendapatkan haknya,” ujarnya.
Perdebatan ini dimulai ketika Ari Bias menggugat Agnez Mo pada Mei 2023 karena diduga telah menggunakan lagu ciptaannya pada tiga konser di Surabaya, Jakarta, dan Bandung tanpa izin. Proses hukum yang panjang berujung pada putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 30 Januari 2025, yang menyatakan Agnez Mo bersalah dan diharuskan membayar denda sebesar Rp1,5 miliar kepada Ari Bias.
Dhani melanjutkan, “Kebenaran itu kadang menyakitkan,” menunjukkan bahwa meskipun ada banyak kritik dan opini, ia tetap berdiri pada keyakinan bahwa hak cipta musisi harus dihormati. Dengan menyampaikan pandangannya melalui media sosial, Dhani berharap isu ini bisa menjadi perhatian lebih dari para pelaku industri musik dan masyarakat luas.
Persoalan royalti ini tidak hanya menyeret nama Agnez Mo dan Ahmad Dhani, tetapi juga menjadi sorotan mengenai pemahanan hak cipta di kalangan musisi Indonesia. Kerugian yang dialami oleh pencipta lagu ketika hak mereka tidak dihormati menjadi masalah yang krusial untuk dibahas di era industri musik yang semakin berkembang.
Dalam konteks ini, ada beberapa poin penting yang perlu dicatat:
– Konflik royalti bukanlah masalah pribadi antara musisi, tetapi sebuah struktur hukum yang lebih dalam.
– Pentingnya pemahaman mengenai hak cipta oleh seluruh pelaku industri.
– Putusan pengadilan menunjukkan bahwa hukum harus ditegakkan untuk melindungi hak pencipta lagu.
– Kesadaran publik dan edukasi mengenai hak cipta musik harus terus ditingkatkan untuk mencegah konflik serupa di masa depan.
Ahmad Dhani melalui pandangannya dan diskusi publik yang krusial, telah membawa fokus pada pentingnya menghargai hak cipta dalam industri musik. Dengan harapan agar ke depan, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang saling menghargai.