Ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, yang lebih dikenal dengan julukan "The Daddies", secara resmi menutup karir mereka setelah tersingkir di babak 16 besar Indonesia Masters 2025. Dalam pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pasangan veteran ini harus mengakui keunggulan ganda asal Malaysia, Junaidi Arif dan Roy King Yap, dengan skor 13-21, 14-21. Keduanya memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis setelah mencapai berbagai prestasi gemilang selama karir mereka.
Usai pertandingan, Ahsan dan Hendra memberikan pesan penting bagi junior mereka di sektor ganda putra Indonesia. Dalam konferensi pers, Ahsan menyampaikan harapannya agar ganda putra yang lebih muda bekerja lebih keras untuk menghadapi tantangan yang ada. "Ganda putra harus bangkit, harus bekerja lagi. Saat ini memasuki fase menurun, harus introspeksi untuk lebih bekerja keras. Namanya pertandingan pasti ada kalah, yang penting belajar supaya bisa bangkit lagi dan jangan menyerah," ungkap Ahsan. Pesannya menunjukkan pentingnya mentalitas resilien dalam olahraga, terutama saat menghadapi masa-masa sulit.
Hendra Setiawan menambahkan, persaingan di sektor ganda putra saat ini semakin ketat. Dia mencatat bahwa kondisi tersebut terlihat dari juara-juara ganda putra yang sering berganti sepanjang tahun di berbagai turnamen. "Pesan saya ganda putra Indonesia harus lebih kerja keras lagi, mau belajar, dan harus bangkit lagi. Kita lagi terpuruk harus bangkit, jangan menyerah," katanya. Dalam konteks ini, Hendra mengingatkan pentingnya adaptasi dan kesungguhan dalam berlatih guna meningkatkan performa.
Untuk lebih memahami harapan dan petuah yang diberikan Ahsan dan Hendra kepada generasi mendatang, berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi inti dari pesan mereka:
Kerja Keras: Ahsan dan Hendra menekankan pentingnya usaha yang lebih keras di tengah kondisi penurunan prestasi. Ini adalah aspek fundamental dalam dunia olahraga yang penuh kompetisi.
Belajar dari Kekalahan: Mereka mengingatkan bahwa setiap kekalahan adalah kesempatan untuk belajar. Menumbuhkan mindset pembelajaran ini sangat vital untuk perkembangan atlet muda.
Mentalitas yang Kuat: Ahsan dan Hendra menciptakan dorongan untuk tidak menyerah meskipun berada di posisi yang sulit. Mental yang kuat adalah salah satu kunci untuk sukses dalam karir bulu tangkis.
Introspeksi Diri: Mereka menyoroti pentingnya refleksi diri untuk memahami di mana letak kesalahan dan bagaimana cara memperbaikinya.
- Persaingan yang Ketat: Mengingat bahwa juara berganti-ganti, Ahsan dan Hendra menegaskan bahwa selalu ada tantangan yang harus dihadapi, dan persaingan yang semakin ketat ini harus disikapi dengan semangat juang yang tinggi.
Laga terakhir mereka di Indonesia Masters 2025 bukan hanya sekadar pamitan dari arena, tetapi juga menjadi momen untuk merefleksikan perjalanan panjang dan berharga yang telah mereka lalui. Ahsan dan Hendra dikenal sebagai salah satu pasangan ganda putra terhebat dalam sejarah bulu tangkis Indonesia, dengan berbagai gelar juara dunia dan prestasi lainnya.
Meskipun karir mereka telah berakhir, mereka akan melanjutkan dengan acara seremonial yang diselenggarakan oleh Badan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada akhir bulan ini. Kehadiran mereka tetap menjadi inspirasi bagi atlet generasi mendatang, dan warisan yang mereka tinggalkan akan terus hidup dalam ingatan para penggemar dan calon atlet bulu tangkis Indonesia. Harapan dan petuah dari Ahsan dan Hendra tentu menjadi motivasi yang sangat berharga bagi perjalanan ganda putra Indonesia di masa depan.