
Pengembangan pusat data artificial intelligence (AI) di Indonesia saat ini menjadi proyek prioritas oleh Danantara. Namun, pengamat ekonomi dan teknologi meragukan keberhasilan inisiatif tersebut karena kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang masih jauh dari memadai. Menurut Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, tanpa adanya dukungan infrastruktur yang kuat dan SDM yang berkualitas, proyek ini berisiko tidak berjalan sesuai harapan.
Huda menjelaskan, "Ketika Danantara ingin fokus pada pengembangan pusat data AI, kita tahu itu tidak akan optimal mengingat ketidaksiapan penunjang dalam negeri. Infrastruktur dan SDM kita masih jauh dari siap." Ia menekankan bahwa beberapa proyek teknologi sebelumnya, seperti Bukit Algoritma, telah terbukti gagal dan hanya menghasilkan hasil yang minim. Hal ini semakin menunjukkan tantangan yang harus dihadapi bagi pengembangan teknologi yang lebih canggih di negara ini.
Berdasarkan pengamatan Huda, kegagalan proyek sebelumnya seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Jika pajak dan anggaran negara dialokasikan untuk pembangunan pusat data AI saat ini, ada kemungkinan besar proyek tersebut akan menemui jalan buntu. "Kita harus lebih berhati-hati, karena kegagalan ini bisa berujung pada kerugian besar bagi negara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," ungkapnya.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan di masa mendatang, Huda merekomendasikan beberapa langkah penting yang perlu diambil:
Perbaikan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasional pusat data AI. Hal ini mencakup infrastruktur fisik seperti jaringan internet yang kuat dan fasilitas teknologi yang up-to-date.
Pengembangan SDM: Memfokuskan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang teknologi, khususnya dalam pengembangan AI dan teknologi terkait.
Industri Dasar Teknologi: Alih-alih langsung terjun ke AI, Huda menyarankan pengembangan sektor industri dasar teknologi seperti semikonduktor. "Industri semikonduktor merupakan inti dari teknologi, dan pengembangan sektor ini akan memberikan dampak positif jangka panjang," jelasnya.
- Program dan Kelas Khusus: Mengadakan program atau kelas tentang semikonduktor dan chip dengan mendatangkan profesor dari luar negeri sebagai pengampu. Ini bertujuan untuk menghadirkan pengetahuan dan keterampilan mutakhir yang dibutuhkan.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan komitmen pemerintah untuk fokus pada beberapa proyek strategis yang dianggap dapat menentukan masa depan Indonesia. Dalam agenda tersebut, selain pembangunan pusat data AI, terdapat juga proyek hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, serta pengembangan energi terbarukan. Dalam konteks ini, Prabowo menyatakan, "Ini lah sektor yang akan menentukan masa depan kita, kesejahteraan kita, dan kemandirian bangsa kita."
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, langkah-langkah yang diusulkan oleh para pengamat harus benar-benar dipertimbangkan oleh pemerintah. Pembangunan pusat data AI tidak hanya memerlukan pendanaan, tetapi juga harus didukung oleh kesiapan infrastruktur yang memadai serta SDM yang terampil untuk menghadapi kemajuan teknologi masa depan. Upaya ini seharusnya menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang terintegrasi, bukan hanya sekadar proyek yang dianggap ambisius tanpa dukungan yang kuat dari segi teknis dan manusiawi.
Keberhasilan inisiatif ini akan sangat bergantung pada kemauan dan tindakan nyata dari pemangku kebijakan serta stakeholders terkait untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan teknologi di Indonesia.