
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menjelaskan mengapa harga tiket kereta api tidak mengalami penurunan selama masa mudik Lebaran tahun ini, berbeda dengan tarif tiket pesawat yang menawarkan diskon hingga 14 persen. EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, mengungkapkan bahwa mayoritas layanan kereta api yang mereka tawarkan termasuk dalam kategori kelas ekonomi dan beberapa di antaranya adalah layanan Public Service Obligation (PSO), di mana biaya tiket ditanggung pemerintah. Hal ini memungkinkan KAI untuk mempertahankan harga tiket yang terjangkau bagi masyarakat.
Raden menjelaskan, "Kalau ditanya kenapa kereta api tidak menurunkan tarif? Ya karena kita tidak menaikkan juga tarifnya." Dia menyebut bahwa sekitar 60 persen dari total pelayanannya adalah kelas ekonomi, sehingga absennya kenaikan harga tiket selama periode sibuk ini tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap permintaan. KAI justru menyadari adanya pola penumpang yang berbeda antara arus mudik dan balik. Pada saat arus balik, jumlah penumpang biasanya jauh lebih sedikit, sehingga KAI mengambil langkah strategis dengan memberikan berbagai diskon kepada penumpang saat mudik.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa KAI tidak menurunkan harga tiket selama mudik Lebaran:
Tidak Ada Kenaikan Tarif: KAI mempertahankan stabilitas harga tiket dengan tidak menaikkan tarif. Ini adalah salah satu upaya untuk menjamin bahwa pelanggan tetap mendapatkan layanan dengan biaya yang konsisten.
Dominasi Kelas Ekonomi: Sebagian besar layanan kereta api dirancang untuk kelas ekonomi, yang mendapat sokongan dari pemerintah melalui mekanisme PSO. Hal ini membuat biaya tiket kereta api lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi lainnya.
Pola Penumpang Spesifik: KAI mencatat bahwa jumlah penumpang pada arus balik biasanya mengalami penurunan drastis. Dengan demikian, diskon yang diberikan saat mudik dimaksudkan untuk menarik lebih banyak penumpang dalam periode tersebut.
- Diskon yang Diberikan: Meskipun harga tiket tidak turun, KAI aktif memberikan diskon untuk tiket kereta yang diberangkatkan pada saat arus mudik. Ini adalah strategi untuk memanjakan penumpang yang mungkin telah merencanakan perjalanan mereka selama Lebaran.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa kebijakan diskon tiket hanya diterapkan pada transportasi udara, sementara untuk moda transportasi lainnya, termasuk kereta api, pemerintah tidak merencanakan hal serupa. Dia juga menyebutkan bahwa harga tiket kereta api, bus, dan kapal laut sudah tergolong murah, sehingga tak perlu ada insentif lebih lanjut. "Yang ada diskon adalah moda transportasi udara, kalau moda lain karena sudah relatif murah," ungkapnya.
Pemerintah juga menekankan adanya program mudik gratis bagi masyarakat yang berhak, guna memberikan kesempatan bagi yang tidak mampu untuk pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dari berbagai kalangan untuk tetap menikmati momen berkumpul dengan keluarga tanpa terbebani biaya transportasi.
Dengan kondisi ini, KAI berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang baik dan terjangkau, meskipun tidak ada perubahan signifikan dalam harga tiket. Penumpang diimbau untuk memanfaatkan program diskon yang tersedia selama periode mudik, terutama untuk perjalanan pada hari-hari tertentu. KAI pun optimis dengan angka penumpang yang akan meningkat meskipun tidak ada penurunan harga, berkat kebijakan dan program yang telah diterapkan.