JAKARTA, Podme – Alhamdulillah! Indonesia dengan bangga akan membangun satu rumah sakit lagi di Jalur Gaza, yang khusus diperuntukkan bagi ibu dan anak. Pembangunan rumah sakit ini, yang dikenal dengan nama RSIA Indonesia, direncanakan akan dimulai pada bulan depan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia dalam membantu masyarakat Gaza, terutama di tengah situasi kemanusiaan yang memprihatinkan.
Pembangunan RSIA Indonesia dilakukan atas kerjasama antara Aqsa Working Group (AWG) dan Maemuna Center Indonesia, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Rumah sakit ini akan menelan biaya sekitar Rp402 miliar dan dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Lokasi RSIA Indonesia berdekatan dengan Rumah Sakit Al Rantisi di Lingkungan Nasser, Kota Gaza.
Ketua AWG, Muhammad Anshorullah, menyatakan harapannya terkait pembangunan fasilitas ini. “Seperti kita ketahui, mayoritas korban akibat genosida Zionis Israel di Gaza adalah anak-anak dan perempuan. Kami berharap rumah sakit ini akan membantu menyediakan layanan kesehatan bagi anak-anak dan perempuan di Gaza,” ujarnya. Hal ini menegaskan komitmen Indonesia untuk memberikan perhatian khusus kepada kelompok yang paling rentan di wilayah yang terdampak konflik.
RSIA Indonesia akan menjadi rumah sakit kedua yang dibangun oleh masyarakat Indonesia di Gaza. Sebelumnya, pada tahun 2015, Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan medis Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Sejak berdirinya, Rumah Sakit Indonesia telah memainkan peran penting dalam memberikan layanan kesehatan kepada korban kebiadaban yang berlangsung di wilayah tersebut. Bahkan, meskipun beberapa kali diserang dan dibakar oleh pasukan Israel, rumah sakit tersebut tetap beroperasi dan memberikan pelayanan darurat kepada warga Gaza Utara.
Dalam konteks dukungan kemanusiaan yang lebih luas, bulan lalu Kementerian Luar Negeri RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan kampanye solidaritas untuk Palestina. Kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 200 juta dolar dalam bentuk bantuan kemanusiaan, yang tentunya akan membantu mendukung pembangunan kembali Gaza dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang terdampak.
Menurut data dari lembaga-lembaga kemanusiaan, sebagian besar pasien yang ditangani di RS Indonesia adalah anak-anak dan perempuan yang menjadi korban konflik berkepanjangan di wilayah tersebut. Keberadaan RSIA Indonesia diharapkan dapat mengurangi beban yang dirasakan oleh masyarakat setempat dan memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan.
Dengan kehadiran RSIA Indonesia, komitmen dan solidaritas rakyat Indonesia terhadap Palestina semakin jelas terlihat. Pembangunan rumah sakit ini tidak hanya menjadi simbol persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan Palestina, tetapi juga sebagai manifestasi kasih sayang bagi masyarakat yang tengah berjuang menghadapi kesulitan dan tantangan hidup.
“RSIA Indonesia adalah simbol ikatan yang kuat antara Indonesia dan Palestina. Insya Allah, rumah sakit ini akan memperkuat reputasi yang telah dibangun oleh MER-C melalui Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara,” ungkap Anshorullah. Harapannya adalah agar rumah sakit ini tidak hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menjadi harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi ibu dan anak di Gaza.
Pemberian pelayanan kesehatan yang layak di tengah krisis kemanusiaan seperti ini sangat penting. RSIA Indonesia diharapkan mampu menjadi oasis bagi mereka yang membutuhkan, serta menjawab panggilan akan keadilan dan kemanusiaan di tengah dunia yang kerap terjebak dalam konflik. Dalam situasi yang semakin sulit, setiap langkah kecil dalam membantu masyarakat Gaza sangat berarti dan menjadi harapan bagi masa depan yang lebih cerah.