Ali Asyhar Tak Dekat Kekuasaan, Pramono Anung Heran: Siapa Bisik?

Dalam serah terima jabatan yang berlangsung pada Rabu (5/3/2025), Ali Asyhar resmi menjabat sebagai Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang memberikan beberapa komentar menarik mengenai latar belakang Ali dan prospeknya di posisi strategis tersebut.

Pramono Anung menyatakan bahwa dirinya cukup mengenal sosok Ali Asyhar, yang berasal dari daerah yang sama, Kediri, Jawa Timur. "Beliau ini orang Kediri, satu kampung dengan saya. Saya bisik-bisik sama Bang Doel, ‘Ketua BPK Jakarta saja orang Kediri, hebat banget,’" kata Pramono. Pujian Pramono tidak berhenti di situ; ia mengungkap perjalanan karier Ali yang terbilang cemerlang. Sebelum ditugaskan di Jakarta, Ali dikenal sebagai Kepala BPK Perwakilan Kalimantan Tengah dan telah empat kali menjabat sebagai Kepala Perwakilan di berbagai daerah yang jauh dari pusat kekuasaan.

Menyentuh mengenai perjalanannya masuk ke posisi ini, Pramono dengan nada bercanda mempertanyakan bagaimana Ali bisa mencapai Jakarta meski terbilang tidak dekat dengan kekuasaan. "Bisa masuk ke pusat kekuasaan itu, kalau itu tidak dekat dengan kekuasaan, enggak mungkin, enggak mungkin. Saya tadi tanya sama Pak Bobby (Anggota V BPK) ‘Pak Bobby kok beliau bisa ke Jakarta?’" ungkap Pramono, yang kemudian bertanya siapa yang memberikan dukungan atau rekomendasi untuk Ali.

Sikap skeptis Pramono menandakan pemahaman bahwa dalam dunia politik dan birokrasi, koneksi sering kali menjadi kunci untuk mencapai posisi-posisi penting. Namun, Pramono mengingatkan bahwa meskipun ada unsur bercanda dalam pernyataannya, ia tetap memiliki harapan positif terhadap kinerja Ali di BPK Jakarta. "Saya yakin ini akan juga membawa kebaikan baik kepada pemerintah Jakarta maupun di DPRD Jakarta," ujarnya.

Ali Asyhar, sebelum menjabat di Jakarta, sudah memiliki pengalaman signifikan dalam menjalankan fungsi pemeriksaan di berbagai wilayah. Gelombang penugasan Ali di daerah-daerah yang tidak terhubung langsung dengan kekuasaan pusat menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan tugas dan mengelola birokrasi, meski di wilayah yang lebih terpencil. Pengalaman ini diharapkan dapat menjadi modal yang kuat untuk menghadapi tantangan dan tugas yang ada di Jakarta, yang dikenal sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia.

Adapun daftar antara keberhasilan dan tantangan yang mungkin dihadapi Ali Asyhar meliputi:

  1. Pengalaman di Daerah: Ali membawa pengalaman luas dari jabatan sebelumnya yang akan membantunya memahami berbagai isu di Jakarta.

  2. Keterampilan Manajerial: Dengan menjabat di beberapa daerah, Ali telah mengasah kemampuan manajerial yang diperlukan di ibu kota.

  3. Pendekatan Terhadap Isu Lokal: Sukses di BPK Jakarta akan sangat bergantung pada kemampuannya dalam menangani persoalan yang spesifik untuk DKI Jakarta.

  4. Hubungan dengan Pemda dan DPRD: Kunci keberhasilan juga terletak pada bagaimana ia menjalin hubungan baik dengan lembaga pemerintah lain di Jakarta.

  5. Penerimaan Masyarakat: Keberhasilan Ali juga akan sangat bergantung pada bagaimana publik menerima kebijakannya dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan keuangan.

Meskipun Pramono Anung mengeluarkan gurauan dalam komentarnya, ekspektasi bahwa Ali Asyhar akan membawa perubahan positif dan berdampak baik untuk DKI Jakarta patut dinantikan. Harapan ini mencerminkan kerinduan akan keberadaan sosok yang tidak hanya kompeten, tetapi juga mau terhubung dengan masyarakat dan pemerintahan di daerah asalnya. Sebagai Kepala BPK DKI Jakarta, Ali diharapkan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, menghadirkan transparansi, dan akuntabilitas bagi sektor publik dalam menjalankan anggaran dan program-program yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Berita Terkait

Back to top button