Dunia

Ali Khamenei: Keberanian Gaza Sukses Tekuk Israel hingga Berlutut

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, baru-baru ini menegaskan bahwa Gaza telah berhasil membuat Israel bertekuk lutut, menyusul gencatan senjata yang baru saja diberlakukan di wilayah tersebut. Dalam sebuah pertemuan di Teheran pada Selasa (27/1), Khamenei menyoroti efek signifikan yang ditimbulkan oleh perlawanan kelompok militan Hamas terhadap negara Zionis tersebut.

“Kota kecil dan terbatas Gaza telah berhasil membuat rezim Zionis, yang dikenal memiliki peralatan militer yang canggih dan didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat, bertekuk lutut,” ujar Khamenei, menggambarkan posisi kedaulatan Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Israel.

Gencatan senjata yang dimaksud merupakan hasil kesepakatan yang melibatkan pembebasan sandera antara Hamas dan Israel. Kesepakatan ini mulai berlaku lebih dari seminggu lalu, bertujuan untuk mengakhiri konflik yang telah mengorbankan banyak nyawa dalam lebih dari 15 bulan terakhir.

Latar belakang konflik yang terjadi di Gaza tidak lepas dari serangan mendalam yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut mengakibatkan sekitar 1.200 orang, mayoritas warga sipil di Israel, kehilangan nyawa. Selain itu, serangan itu juga mengakibatkan penyanderaan 251 orang, di mana 87 di antaranya masih ditahan di Gaza. Serangkaian balasan yang diluncurkan oleh Israel kemudian menghancurkan lebih dari 47.000 jiwa di Gaza, dengan data ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tidak hanya Khamenei yang berbicara mengenai pentingnya posisi Palestina, tetapi juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, juga menyuarakan penolakan terhadap gagasan yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Trump mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara lain seperti Mesir atau Yordania.

“Pemaksaan politik dan manipulasi demografi tidak akan mampu memaksa warga Palestina untuk bermigrasi,” tulis Baghaei dalam unggahan di platform sosial media X, menegaskan sikap pemerintah Iran terhadap konflik yang sedang berlangsung. Baghaei menekankan bahwa setiap usaha pemindahan seperti itu hanya akan berujung pada penolakan dari masyarakat Palestina.

Perkembangan situasi di Gaza mencerminkan ketegangan yang kian meningkat di wilayah tersebut. Banyak analis meyakini bahwa, meskipun gencatan senjata kini diberlakukan, kompleksitas masalah geopolitik dan historis antara Israel dan Palestina tetap membawa tantangan besar bagi perdamaian yang berkelanjutan.

Seiring dengan gencatan senjata yang ada, masyarakat internasional terus mengamati potensi dampaknya terhadap hubungan antara negara-negara di Timur Tengah. Dalam konteks ini, beberapa poin penting perlu dicatat:

1. Konflik ini tidak hanya melibatkan kekuatan militer, tetapi juga dimensi politik yang lebih luas, termasuk dukungan dari negara-negara besar.
2. Keterlibatan Teheran dalam mendukung Hamas menunjukkan bahwa isu Palestina masih bisa menjadi alat untuk mobilisasi di kalangan negara-negara Islam di kawasan.
3. Respons masyarakat internasional terhadap saran pemindahan warga Palestina juga bisa menunjukkan arah kebijakan yang diambil oleh negara-negara besar di masa mendatang.

Keberhasilan Gaza dalam menghadapi Israel, menurut Khamenei, tidak hanya memperlihatkan kekuatan militer kelompok Hamas, tetapi juga panggilan untuk memperhatikan hak-hak dan kedaulatan rakyat Palestina. Dalam konteks ini, menarik untuk mengamati respons dari komunitas internasional serta bagaimana perkembangan politik di wilayah tersebut ke depan.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button