Manchester United (MU) mengalami nasib kurang beruntung di babak kelima Piala FA setelah tersisih dari Fulham dalam drama adu penalti pada Minggu malam (2/3) di Old Trafford. Pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah waktu normal dan perpanjangan waktu, namun MU harus mengakui keunggulan Fulham dengan skor 3-4 di adu penalti. Kekalahan ini mengguncang harapan MU untuk meraih trofi Piala FA, sehingga kini Liga Europa menjadi satu-satunya kompetisi yang masih bisa dipersiapkan untuk diburu.
Ruben Amorim, pelatih MU, mengakui bahwa timnya perlu segera mengalihkan fokus pasca kekalahan tersebut. Dalam pernyataannya, Amorim menekankan pentingnya untuk melupakan hasil buruk dan beralih ke tantangan selanjutnya. “Terkadang, kami sedikit menurun. Kami tidak dapat mengendalikan seluruh permainan, kami tidak dapat menekan lebih keras sepanjang pertandingan, tetapi kami berhasil memahami permainan,” ujarnya.
Di sisi lain, Amorim juga mengungkapkan bahwa timnya telah mempersiapkan kemungkinan adanya adu penalti. Sebelum laga, para pemain menjalani latihan khusus untuk mengeksekusi penalti. Namun, dalam pelaksanaan nyata, keberuntungan sepertinya berpihak kepada lawan. Dua penendang penalti MU, Victor Lindelof dan Joshua Zirkzee, gagal menaklukkan kiper Fulham, Bernd Leno, yang berhasil melakukan penyelamatan. Sementara semua pemain Fulham berhasil mengeksekusi penalti mereka dengan baik, menggandakan kesedihan bagi fans MU.
Dalam kondisi ini, sangat penting bagi MU untuk mempelajari dari pengalaman yang tidak menguntungkan ini. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa diambil dari jalannya pertandingan:
-
Kesempatan yang Hilang: MU menunjukkan performa yang cukup baik selama pertandingan, tetapi tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada. Mencetak gol lebih banyak adalah kunci untuk menghindari situasi adu penalti.
-
Persiapan Penalti: Meskipun telah berlatih penalti, faktor keberuntungan menjadi penentu dalam situasi penting tersebut. Kiper lawan melakukan penyelamatan krusial yang mengubah jalannya pertandingan.
-
Stabilitas Permainan: Amorim mencatat bahwa tim perlu meningkatkan stabilitas dalam permainan, termasuk pengendalian bola dan tekanan terhadap lawan. Ini menjadi perhatian penting menjelang laga-laga mendatang.
- Fokus Ke Depan: Dengan tersingkirnya dari Piala FA, fokus kini bergeser ke Liga Europa, di mana pencapaian hasil positif menjadi krusial untuk mengangkat moral dan kepercayaan diri tim.
Amorim berusaha menenangkan skuadnya pascakekalah, menyadari bahwa kekalahan adalah bagian dari perjalanan tim. "Pada akhirnya, penalti bisa menguntungkan kedua belah pihak dan hari ini bukan hari kami. Anda mencoba menenangkan para pemain, tetapi mereka tahu apa yang perlu kami lakukan adalah sesuatu yang lebih teknis," sambungnya.
Melihat ke depan, MU harus memperbaiki kekurangan yang ada dan tetap optimis tentang peluang di Liga Europa. Dengan hanya satu peluang tersisa untuk meraih trofi di musim ini, setiap pertandingan menjadi sangat penting bagi Setan Merah. Penelian dan evaluasi pascakekalah ini diharapkan bisa memberikan pelajaran berharga dan meningkatkan kekuatan tim menjelang laga-laga mendatang.