
Vitamin D dikenal luas sebagai “vitamin sinar matahari,” dan peran pentingnya dalam kesehatan tubuh tak bisa dianggap sepele. Ini berfungsi dalam menjaga kesehatan tulang, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta mendukung kesehatan secara umum. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko kanker? Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat vitamin D yang rendah dengan berbagai jenis kanker, meski tidak ada bukti yang mengonfirmasi bahwa kekurangan vitamin D secara langsung menyebabkan penyakit mematikan ini.
Vitamin D memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan sel di dalam tubuh. Menurut data dari Times of India, vitamin ini tidak hanya membantu mengatur pertumbuhan sel, tetapi juga mendukung fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan—ketiga faktor yang sangat penting dalam pencegahan kanker. Penelitian mengungkapkan bahwa vitamin D dapat:
1. Meningkatkan fungsi normal sel dan mencegah pertumbuhan sel abnormal.
2. Membantu sel dalam memperbaiki kerusakan serta mencegah mutasi yang berpotensi menyebabkan kanker.
3. Mendukung sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel berbahaya.
Tanpa kadar vitamin D yang cukup, perlindungan terhadap pertumbuhan sel yang tidak terkendali dapat melemah. Hal ini dapat meningkatan risiko terjadinya kanker, yang dikarakterisasi oleh pertumbuhan sel abnormal. Meski demikian, para peneliti menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D secara langsung dapat menyebabkan kanker.
Beberapa jenis kanker telah diteliti koneksinya dengan kadar vitamin D. Misalnya, penelitian mengenai kanker kolorektal menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi mungkin memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker tersebut. Sementara itu, untuk kanker payudara dan paru-paru, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kadar vitamin D dengan risiko keduanya. Di sisi lain, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang sangat tinggi dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kanker prostat dan pankreas.
Sebagai tambahan, sebuah meta-analisis menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar vitamin D rendah berisiko tinggi untuk meninggal akibat kanker, yang mencerminkan pentingnya menjaga kadar vitamin ini untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Peneliti mengingatkan bahwa faktor-faktor lain, seperti pola makan yang buruk, merokok, dan gaya hidup tidak aktif, juga berkontribusi pada kerentanan terhadap kanker.
Saat membahas pencegahan kanker, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mengonsumsi suplemen vitamin D dapat membantu. Uji klinis berskala besar seperti Studi Inisiatif Kesehatan Wanita menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dan kalsium tidak berpengaruh signifikan dalam mengurangi risiko kanker payudara atau kolorektal. Sementara itu, Studi VITAL yang melibatkan lebih dari 25.000 peserta tidak menemukan penurunan keseluruhan kasus kanker pada mereka yang mengonsumsi suplemen vitamin D, meskipun ada sedikit penurunan dalam angka kematian akibat kanker dari waktu ke waktu.
Di sisi lain, riset di Australia menemukan bahwa suplemen vitamin D dosis tinggi dalam jangka waktu lima tahun tidak menurunkan angka kematian akibat kanker. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun vitamin D penting untuk kesehatan, mengandalkan suplemen saja mungkin tidak cukup efektif untuk pencegahan kanker.
Maka, penting bagi setiap individu untuk menjaga kadar vitamin D yang sehat. Paparan sinar matahari selama 10–30 menit beberapa kali seminggu dapat meningkatkan kadar vitamin D secara alami. Selain itu, makanan seperti ikan berlemak, telur, produk susu yang diperkaya, dan jamur dapat menambah asupan vitamin D. Jika kesulitan memperoleh kadar yang cukup dari sinar matahari dan makanan, diskusi dengan penyedia layanan kesehatan tentang kemungkinan penggunaan suplemen vitamin D dapat menjadi langkah yang bijak. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan dan menurunkan risiko kanker yang menjadi perhatian banyak orang.