Penderita diabetes sering kali harus berhati-hati dalam memilih asupan makanan mereka, terutama terkait dengan konsumsi buah yang mengandung gula. Salah satu buah yang sering menimbulkan pertanyaan adalah manggis, buah tropis berwarna ungu yang terkenal dengan rasa manisnya. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan: apakah penderita diabetes boleh makan buah manggis?
Manggis (Garcinia mangostana) adalah buah yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Dengan daging buah yang berwarna putih dan rasa yang sedikit asam, manggis tidak hanya disukai karena cita rasanya tetapi juga kaya akan nutrisi. Namun, ada kekhawatiran mengenai kandungan gulanya bagi penderita diabetes.
Berdasarkan informasi terbaru, dokter dan ahli gizi menyatakan bahwa penderita diabetes dapat mengonsumsi manggis, asalkan dalam jumlah yang terbatas. Manggis memiliki indeks glikemik rendah dan kadar gula alami yang tidak terlalu tinggi. Dalam satu buah manggis (sekitar 100 gram), terdapat sekitar 13-16 gram gula alami. Jumlah ini relatif lebih rendah dibandingkan dengan beberapa buah tropis lainnya, seperti mangga atau pisang. Sebagai rekomendasi, penderita diabetes disarankan untuk mengonsumsi 1-2 buah manggis per hari, tergantung pada pola makan dan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Sebelum menambahkan manggis ke dalam pola makan, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar gula darah. Berikut adalah beberapa manfaat dan alasan mengapa manggis dapat menjadi pilihan yang baik untuk penderita diabetes:
Kaya nutrisi: Manggis rendah lemak, natrium, dan kalori. Buah ini bebas kolesterol, sehingga dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Mengandung antioksidan: Manggis kaya akan senyawa antioksidan yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh. Dalam sebuah studi, orang yang mengonsumsi manggis menunjukkan peningkatan kadar antioksidan dalam darah mereka.
Sifat antiinflamasi: Kandungan antiinflamasi pada manggis dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang sering kali menjadi penyebab berbagai penyakit kronis.
Potensi mencegah kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet yang kaya buah dan sayuran, termasuk manggis, terkait dengan risiko kanker yang lebih rendah. Senyawa xanthone dalam manggis diyakini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Mendukung penurunan berat badan: Manggis dapat berkontribusi pada program penurunan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak manggis membantu mengurangi berat badan dengan mengatur metabolisme lemak.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Kandungan serat dan vitamin C dalam manggis mendukung kesehatan sistem imun. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel imun.
- Menjaga kesehatan kulit: Ekstrak manggis dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, serta meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
Meskipun manggis memiliki banyak manfaat yang mendukung kesehatan, penting untuk diingat bahwa konsumsinya tetap harus diatur. Diet seimbang serta pemantauan kadar gula darah yang teratur sangat penting bagi penderita diabetes. Manggis dapat menjadi tambahan yang menyenangkan dalam diet yang sehat, asalkan dikonsumsi dengan bijak dan dalam batas yang aman.
Dengan memanfaatkan manggis dalam pola makan yang seimbang, penderita diabetes dapat tetap menikmati manfaat kesehatan dari buah tropis ini tanpa khawatir akan stabilitas kadar gula darah.