Realme, salah satu produsen smartphone asal China, kini menghadapi masalah serius terkait aplikasi yang muncul tanpa izin pengguna di perangkat mereka. Aplikasi layanan keuangan yang dikenal dengan nama Fineasy ini tidak hanya muncul secara tiba-tiba, tetapi juga tidak dapat dihapus oleh pengguna, menimbulkan berbagai keluhan dari masyarakat. Dalam usaha untuk memperbaiki situasi ini, Realme mengaku tengah mencari solusi efektif agar pengguna dapat merasa tenang dan aman dengan perangkat mereka.
Krisva Angnieszca, Public Relations Lead Realme Indonesia, menjelaskan bahwa perusahaan menyadari adanya permasalahan ini dan tengah berupaya untuk menyelesaikannya secepat mungkin. “Kami telah sepenuhnya menyadari dan memahami situasi saat ini. Kami telah mengambil langkah aktif dan membuat skala prioritas tertinggi untuk memberikan solusi yang positif bagi pengguna,” ungkap Krisva dalam wawancara yang dilakukan pada Kamis, 16 Januari 2025.
Permasalahan ini telah menjadi perhatian luas, terutama setelah insiden serupa terjadi di Thailand, di mana masyarakat menunjukkan perlawanan terhadap aplikasi pinjaman online yang muncul secara otomatis di smartphone. Sejak saat itu, Realme dan Oppo, yang juga terlibat dalam masalah serupa, telah meminta maaf kepada konsumen. Dewan Konsumen Thailand dengan tegas mengecam kedua perusahaan tersebut, menyatakan bahwa tindakan mereka adalah pelanggaran hak konsumen yang serius, karena menginstal perangkat lunak tanpa izin bisa berisiko menimbulkan penyalahgunaan informasi pribadi.
Mengacu pada laporan yang diterima, berikut adalah beberapa poin penting terkait masalah aplikasi ini:
Kemunculan Aplikasi Tanpa Izin: Aplikasi Fineasy muncul secara otomatis di perangkat pengguna, menciptakan kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data pribadi.
Tidak Dapat Dihapus: Aplikasi ini tidak hanya mengganggu pengalaman pengguna, tetapi juga menimbulkan kebingungan, karena pengguna tidak dapat menghapusnya meskipun telah mencoba berbagai langkah.
Tanggapan dari Realme dan Oppo: Keduanya telah mengeluarkan pernyataan resmi, meminta maaf kepada pengguna dan berjanji untuk bekerja sama dengan lembaga terkait guna menangani permasalahan ini.
Langkah Penyelesaian: Realme mengonfirmasi bahwa fitur pinjaman yang terdapat di aplikasi Fineasy telah dihapus, dan aplikasi tersebut kini hanya menyisakan fungsi dasar yang lebih membantu dalam kehidupan sehari-hari.
- Ulasan Pengguna Negatif: Flood komentar negatif di Google Play Store mencerminkan ketidakpuasan pengguna, yang melaporkan kinerja aplikasi yang tidak stabil, kesulitan melakukan top up, serta notifikasi yang mengganggu bahkan setelah aplikasi di-uninstall.
Situasi ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi harus lebih berhati-hati dalam mengelola aplikasi yang tersedia di perangkat mereka. Terdapat kekhawatiran akan risiko penyalahgunaan keuangan dan penipuan, yang dapat berdampak buruk bagi reputasi perusahaan. Dewan Konsumen Thailand juga mendesak pihak berwenang untuk segera turun tangan dan menyelidiki kasus ini secara mendalam.
Sebagai tindakan lebih lanjut, Realme berencana untuk mendengarkan masukan dari pengguna dan memprioritaskan pengembangan solusi yang tidak hanya mengatasi masalah saat ini, tetapi juga mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Pasar smartphone yang semakin kompetitif dan kesadaran konsumen yang tinggi menuntut seluruh produsen untuk menjunjung tinggi standar kualitas yang lebih baik, termasuk dalam hal perlindungan privasi pengguna.
Dengan lembaga-lembaga terkait yang kini terlibat, diharapkan masalah ini dapat segera terpecahkan dan hak-hak konsumen dilindungi dengan lebih baik lagi.