
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengumumkan bahwa target operasional untuk Pusat Data Nasional (PDN) yang sedang dibangun di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akan diundur hingga paling lambat April 2025. Pembangunan PDN ini awalnya direncanakan untuk rampung pada Maret 2025, namun karena pertimbangan bulan suci Ramadan, target tersebut ditunda satu bulan. "Kita tadinya ingin bulan Maret, ini karena bulan suci Ramadan, mudah-mudahan tidak meleset dari Maret, paling lama April," ungkap Meutya dalam wawancara pada Selasa (18/3) di kantornya di Jakarta Selatan.
Pusat Data Nasional ini merupakan proyek penting yang telah dimulai sejak tahun 2022 dengan dukungan finansial dari Pemerintah Prancis melalui skema G-to-G (government-to-government). Pemerintah Indonesia berhasil mendapatkan pinjaman sebesar 164.679.680 Euro atau sekitar Rp 2,7 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital yang vital bagi era teknologi saat ini. Awalnya, PDN ini direncanakan akan diresmikan pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2024, oleh Presiden Joko Widodo. Namun, dengan adanya penundaan ini, rencana tersebut harus disesuaikan kembali.
Pusat Data Nasional Cikarang didesain dengan spesifikasi yang sangat canggih. Fasilitas ini diperkirakan akan memiliki kemampuan luar biasa, antara lain:
- Prosesor: Mampu mengoperasikan 25 ribu cores.
- Memori: Dua ratus terabit untuk menunjang berbagai aplikasi dan layanan data.
- Kapastitas Penyimpanan: Maksimal hingga 40 petabita atau setara dengan 40 juta gigabit.
- Kapasitas Listrik: Mampu memasok energi hingga 20 megawatt, dengan opsi peningkatan kapasitas hingga 80 megawatt saat diperlukan.
- Sistem Keamanan: Didukung dengan sistem keamanan internal dan eksternal yang canggih.
Selain itu, PDN ini dibangun menurut standar Tier 4 yang merupakan standar tertinggi di tingkat global, menjamin sistem yang tidak terputus serta menggunakan teknologi pendinginan air (water cooling system) yang terbarukan. Area di sekitar pusat data juga akan difokuskan untuk pengembangan layanan komputasi awan (cloud computing) serta industri tingkat tinggi, meningkatkan daya tarik dan potensi investasi di kawasan tersebut.
Dengan luas lahan mencapai lima hektare dan hampir 16 ribu meter persegi bangunan, Pusat Data Nasional Cikarang diharapkan dapat mendukung kebutuhan data dan informasi masa depan Indonesia. Transformasi digital yang didorong oleh inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan pemerintah, tetapi juga memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Tanah Air, yang penting untuk mendukung berbagai sektor ekonomi.
Menkomdigi Meutya Hafid menegaskan bahwa keberadaan Pusat Data Nasional ini adalah langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia untuk bersaing di tingkat global khususnya dalam dunia digital. Investasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi merupakan bagian dari rencana besar pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang efisien dan inovatif. Dengan adanya PDN yang beroperasi, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan pelayanan publik, menarik lebih banyak investasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif.
Melalui projek ini, masyarakat bisa berharap untuk mendapatkan akses yang lebih baik terhadap berbagai layanan digital yang semakin hari semakin mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Pusat Data Nasional ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi merupakan fondasi untuk masa depan yang lebih terhubung dan efisien bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.