
Ariel Tatum kini tengah menghadapi sejumlah tantangan menarik saat memerankan karakter Fatimah dalam film terbaru berjudul Perang Kota. Sebagai seorang aktris berbakat, Ariel harus beradaptasi dengan berbagai aspek, mulai dari belajar dialek Minang hingga memainkan musik jazz, yang menjadi bagian integral dari karakter serta cerita dalam film ini.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ariel adalah menyesuaikan diri dengan dialek Minang yang digunakan dalam film. Mengingat karakter Fatimah berasal dari Bukittinggi, Ariel berusaha keras untuk memastikan aksennya terdengar natural tanpa berlebihan. Dalam kesempatan yang sama, saat ditemui di Jakarta Selatan pada 25 Maret 2025, Ariel berbagi, "Itu sih lumayan challenging, karena aku memutuskan untuk coba belajar in-depth dulu, abis itu baru kita halusin perlahan." Bersama rekan aktor Chicco Jerikho, yang berperan sebagai suaminya dalam film, Ariel melakukan berbagai riset dan latihan untuk mendapatkan aksen yang tepat.
“Ketika berdialek dengan suaminya (Isa), kami sepakat untuk tetap ada sedikit aksen Minangnya gitu," tambah Ariel menegaskan pentingnya nuansa lokal dalam penampilannya di film tersebut.
Tidak hanya dialek, tantangan lain yang harus dilalui Ariel adalah memainkan piano dengan gaya yang berbeda. Meskipun terbiasa dengan musik klasik, film ini menuntutnya untuk mengeksplorasi genre jazz, termasuk membawakan karya-karya dari komposer terkenal seperti Gershwin. "Piano juga susah, karena aku biasa main klasik, tiba-tiba disuruh mainkan Gershwin yang alirannya jazz, dan temponya cukup berbeda dengan klasik," ungkapnya. Tantangan semakin besar ketika Ariel harus beradu harmonisasi dengan karakter ayahnya dalam film, yang memainkan biola. "Apalagi berduet bersama bapaknya, dengan violanya. Kurang lebih mirip sama Jerome," ujar Ariel, menggambarkan kesulitan yang dihadapinya.
Film Perang Kota, yang merupakan adaptasi bebas dari novel Mochtar Lubis berjudul Jalan Tak Ada Ujung, mengambil latar belakang Jakarta tahun 1946, di tengah ketegangan ketika pasukan sekutu kembali diboncengi kolonial Belanda. Dalam kisah ini, cinta dan perselingkuhan berkembang di tengah krisis tersebut. Karakter Isa yang dimainkan oleh Chicco Jerikho, adalah seorang pahlawan perang yang terjebak dalam masalah rumah tangga. Ia mendapatkan kepercayaan untuk menjalankan misi berbahaya melawan petinggi kolonial Belanda demi mempertahankan kemerdekaan.
Film ini juga menampilkan sejumlah aktor kenamaan lainnya seperti Jerome Kurnia, Rukman Rosadi, Imelda Therinne, dan Alex Abbad, dengan masing-masing membawa nuansa dan tantangan tersendiri dalam peran mereka. Perang Kota dijadwalkan tayang pada 30 April 2025 di bioskop tanah air, dan melibatkan kolaborasi internasional dari berbagai negara termasuk Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, serta Kamboja, melalui ko-produksi dengan Giraffe Pictures, Volya Films, dan beberapa studio lainnya.
Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam prosesnya, Ariel Tatum menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi. Keputusan untuk berlatih dan melakukan riset mendalam tidak hanya menggambarkan komitmen Ariel terhadap peran Fatimah, tetapi juga menegaskan pentingnya pemahaman budaya dan seni dalam menghasilkan karya sinema yang berkualitas. Film ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai sejarah serta budaya Indonesia kepada penonton, sekaligus menampilkan bakat luar biasa dari para aktornya.