Ariel Tatum, aktris berbakat Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya mengenai ketidakcocokan dirinya dengan Abidzar Al Ghifari dalam film terbaru yang mereka bintangi, "Business Proposal". Film yang diadaptasi dari drama Korea yang sangat populer ini menjadi sorotan publik sejak tayang pada 6 Februari 2025.
Dalam film tersebut, Ariel Tatum berperan sebagai Sari, sementara Abidzar Al Ghifari berperan sebagai CEO. Namun, banyak penonton yang menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap pilihan Abidzar sebagai pemeran utama laki-laki. Komentar ini muncul setelah publik melihat bagaimana karakter CEO dalam versi aslinya, yang diperankan oleh Ahn Hyo Seop, sangat berbeda dengan apa yang ditampilkan Abidzar. Ariel pun mengakui adanya perbedaan antara dirinya dan Abidzar yang berpotensi mempengaruhi pandangan publik.
Kendati demikian, Ariel menyatakan bahwa perbedaan usia yang mencolok antara dirinya dan Abidzar mungkin menjadi salah satu alasan utama masyarakat merasa tidak cocok dengan kombinasi tersebut. "Oh iya betul, itu kan karena kita punya age gap yang cukup besar memang, aku lebih tua dari Abidzar," ungkap Ariel dalam sebuah tayangan YouTube. Dari sini, terlihat bahwa Ariel memahami perspektif yang diambil oleh penonton, yang mungkin mengharapkan kesesuaian antara karakter dan aktor yang memerankannya.
Selain itu, Ariel Tatum juga menyentuh isu yang lebih luas mengenai adaptasi film tersebut dari drama Korea. Dia menjelaskan bahwa wajar jika komunitas penggemar drama Korea memberikan kritik tajam, terutama yang berkaitan dengan performa para pemain. "Betul (aku nonton dramanya). Memang wajar menurutku, gede enggak geede. Adaptasi dari webtoon tapi tetap satu rumpun," ujarnya. Ini menunjukkan bahwa Ariel menghargai pendapat para penggemar dan mengakui pentingnya referensi dari sumber asli.
Berikut adalah beberapa faktor yang memicu ketidakpuasan publik terhadap film "Business Proposal" versi Indonesia:
Perbedaan Gaya: Penonton menganggap Abidzar tidak mampu menghidupkan karakter CEO sebagaimana diharapkan, mengingat sosok yang diperankannya dalam versi Korea memiliki karisma yang kuat.
Usia dan Karakter: Perbedaan usia antara Ariel dan Abidzar menciptakan dinamika yang berbeda, yang mungkin tidak sejalan dengan harapan penonton akan chemistry yang terlihat dalam drama Korea.
Pemangkasan Iklan: Abidzar sebelumnya menyatakan bahwa ia memilih untuk tidak menonton versi asli agar dapat membangun karakter yang orisinal. Pernyataan ini memicu kontroversi dan kritik dari penggemar yang merasa langkah tersebut berpotensi merusak keaslian adaptasi.
- Penyebutan Penggemar: Komentar Abidzar yang menyebut penggemar drama Korea sebagai "fans fanatik" semakin membuat para penonton merasa tersinggung dan berujung pada penolakan film tersebut.
Pada saat yang sama, Ariel Tatum merasakan tekanan saat menerima tawaran peran ini. Ia mengakui bahwa "Business Proposal" merupakan proyek besar, dan ia harus mempertimbangkan sejauh mana kemampuannya untuk membangun karakter Sari. "Pressure sekali buat aku apakah aku punya kapabilitas bangun karakter ini," terangnya.
Film "Business Proposal" versi Indonesia ini tampaknya masih akan terus menjadi perdebatan hangat di kalangan penggemar dan audiens. Respons publik yang beragam, mulai dari ketidakcocokan pilihan aktor hingga harapan akan adaptasi yang setia pada sumber aslinya, mencerminkan kompleksitas dalam dunia perfilman dan pengadaptasian karya dari satu budaya ke budaya lain. Ariel Tatum dan Abidzar Al Ghifari tentu memiliki tantangan tersendiri dalam menjawab kritik ini dan berharap dapat menarik penonton untuk menikmati kisah romantis yang telah menjadi fenomena di Indonesia.