Para arkeolog di Prancis baru-baru ini mengungkapkan penemuan yang menarik dari penggalian yang dilakukan di bawah sebuah rumah sakit dari abad ke-18 di Kota Orleans. Dalam penggalian tersebut, mereka menemukan makam pria dari era Romawi kuno yang disertai dengan prasasti kutukan yang diduga ditulis dalam bahasa Galia, sebuah bahasa Celtic yang telah punah. Penemuan ini memberikan wawasan baru mengenai praktik pemakaman di masa lalu dan ritual yang terkait.
Makam yang ditemukan merupakan bagian dari penggalian besar yang mengungkapkan sekitar 60 pemakaman, yang disusun rapi dalam satu baris sepanjang dinding. Pemakaman ini berasal dari akhir abad pertama hingga awal abad ketiga, memberikan informasi berharga tentang kehidupan dan tradisi masyarakat pada masa tersebut. Uniknya, tidak ada wanita atau anak-anak yang ditemukan dalam pemakaman ini, menandakan bahwa orang yang dimakamkan kemungkinan besar berasal dari kelompok tertentu. Peti mati yang terbuat dari kayu dan dicat turut menambah nilai bersejarah dari penemuan ini.
Salah satu hal yang paling menarik perhatian adalah penemuan 21 prasasti kutukan di dalam makam. Prasasti ini terbuat dari lempengan timah yang digulung dan dilengkapi dengan tulisan-tulisan yang diperkirakan memiliki makna ritual. Dalam pandangan arkeolog, prasasti kutukan, atau yang dikenal dalam istilah Latin sebagai "defixiones", digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa, di mana seseorang dapat menuliskan keinginan atau kutukannya sebelum dimakamkan.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai prasasti kutukan yang ditemukan:
Tipe Material: Prasasti kutukan dibuat dari lempengan timah yang tipis, menunjukkan metode yang umum digunakan dalam praktik ritual pada masa itu.
Bahasa yang Digunakan: Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Galia, menunjukkan penggunaan budaya lokal di tengah pengaruh Romawi yang meluas.
Proses Pemakaman: Sebelum dimakamkan, penulisan kutukan dilakukan dan kemudian prasasti tersebut dipasang dengan paku di dalam tanah, baik di kuburan maupun di sumur, untuk menghubungi dunia gaib.
Keterkaitan Sejarah: Penemuan ini menambahkan babak baru dalam studi mengenai pemahaman masyarakat pada masa Romawi kuno dan ritual keagamaan yang mereka anut.
- Metode Penelitian: Arkeolog melakukan penelitian lanjutan melalui tomografi sinar-X untuk meneliti lebih lanjut tentang prasasti kutukan tersebut, meskipun hasilnya masih belum dipublikasikan.
Temuan ini tidak hanya memberi pandangan baru terkait ritual agama dan praktik pemakaman, tetapi juga membuka diskusi lebih lanjut tentang evolusi bahasa dan budaya di daerah tersebut. Penemuan dalam penggalian ini menjadi titik temu antara sejarah, arkeologi, dan linguistik, mengundang perhatian akademisi dan masyarakat luas untuk memahami lebih lanjut tentang kehidupan di masa lalu.
Penggalian di Orleans ini menjadi salah satu contoh bagaimana arkeologi dapat mengungkap lapisan-lapisan sejarah yang sering kali tersembunyi di bawah permukaan dan terkubur jauh di dalam tanah. Dengan setiap penemuan, arkeolog mendekatkan kita pada masa lalu, membawa kembali kisah-kisah yang terlupakan dan memperkaya pengetahuan kita tentang perkembangan budaya manusia. Penemuan prasasti kutukan ini diharapkan akan mendorong penelitian lebih lanjut dan memberikan kontribusi penting dalam studi peradaban Romawi serta pengaruhnya terhadap masyarakat setempat.