VP Corporate Communications Arsari Group, Ariseno Ridhwan, dengan tegas membantah isu yang menyebutkan keterlibatan Hashim S. Djojohadikusumo dalam kepemilikan saham serta jabatan Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe (TMS). Dalam pernyataannya yang dirilis pada Jumat, 14 Maret 2023, Ariseno menyampaikan, “Kami ingin menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. Bapak Hashim S. Djojohadikusumo, tidak memiliki saham, baik secara langsung maupun tidak langsung.”
Klarifikasi ini muncul sebagai respon terhadap beredarnya kabar yang telah menimbulkan kebingungan di kalangan publik mengenai hubungan antara Arsari Group dan Hashim S. Djojohadikusumo, seorang tokoh yang dikenal dalam dunia bisnis dan politik Indonesia. Ariseno menambahkan bahwa Hashim tidak pernah menjabat dan tidak akan menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Tambang Mas Sangihe.
Selain menanggapi isu mengenai kepemilikan saham, Ariseno juga memberikan informasi penting lainnya mengenai hubungan perusahaan dengan TMS. Ia menyatakan bahwa Arsari Group, melalui PT Arsari Tambang, pada 17 Februari 2025, telah secara resmi membatalkan Letter of Intent (LOI) yang sebelumnya ditandatangani dengan TMS dan Baru Gold. Pengunduran diri ini menegaskan bahwa tidak ada keterlibatan lebih lanjut antara Arsari Group dan pihak-pihak terkait dalam transaksi yang sebelumnya direncanakan.
Dalam pernyataan resminya, Ariseno berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang beredar. “Kami juga mengimbau kepada semua pihak untuk mengacu pada informasi yang valid dan terverifikasi sebelum menyebarkan berita atau pernyataan lebih lanjut,” tegasnya.
Kekeliruan informasi sering kali bisa mempengaruhi citra perusahaan atau individu, sehingga pentingnya verifikasi menjadi semakin mendesak. Masyarakat umum diminta untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan berita yang belum terkonfirmasi, agar tidak terjadi misinformasi yang merugikan pihak-pihak tertentu.
Dalam dunia investasi dan bisnis, transparansi merupakan kunci utama dalam membangun kepercayaan antara perusahaan dan publik. Dengan adanya informasi yang tidak akurat, potensi kerugian dan gangguan terhadap reputasi perusahaan dapat terjadi. Oleh karena itu, langkah yang diambil oleh Arsari Group untuk segera memberikan penjelasan adalah langkah bijak dalam menjaga reputasi perusahaan serta kepercayaan dari mitra dan publik.
Ariseno juga menekankan pentingnya masyarakat untuk selalu memperhatikan sumber informasi yang dipergunakan. Dalam situasi seperti ini, fakta yang jelas dan data yang akurat sangatlah diperlukan untuk menciptakan pemahaman yang tepat oleh publik. Memastikan bahwa berita yang disampaikan bersumber dari informasi yang terverifikasi adalah tanggung jawab bersama.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan Arsari Group ini adalah bahwa klarifikasi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis. Dengan adanya komunikasi yang transparan, diharapkan dapat menghindari kebingungan dan meningkatkan pemahaman di antara stakeholders serta masyarakat luas mengenai posisi dan kebijakan perusahaan. Dalam upaya mencapai hal tersebut, Arsari Group berkomitmen untuk memberikan informasi yang jujur dan terbuka kepada publik, serta menjunjung tinggi etika dalam berbisnis. Informasi ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih bijak dalam menyebarkan berita serta menjaga integritas perusahaan dan individu.