
Ramadan adalah bulan yang sangat berharga bagi umat Muslim, di mana selain meningkatkan ibadah, kesehatan tubuh juga menjadi prioritas saat menjalani puasa. Selama berpuasa, tubuh tidak memperoleh asupan makanan dan minuman dari terbit hingga terbenam matahari. Oleh karena itu, penting sekali untuk memperhatikan pola makan agar terhindar dari rasa lemas dan lapar yang sering dialami banyak orang. Salah satu kunci penting yang sering kali diabaikan adalah asupan serat.
Menurut Ahli Gizi, Olivia Gresya, banyak individu yang sering mengonsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan serat saat berbuka puasa. Banyak di antara mereka cenderung memilih gorengan dan makanan manis berlebihan, yang justru berisiko menyebabkan masalah kesehatan. "Kurangnya serat dalam makanan dapat mengakibatkan berbagai masalah, seperti rasa kantuk setelah makan, cepat merasa lapar, bahkan lonjakan kadar gula darah yang dapat menuju ke diabetes," ujarnya.
Pola makan tinggi gula dan rendah serat cenderung menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat. Setelah itu, tubuh mengalami penurunan drastis yang memicu rasa lapar. Sebaliknya, makanan kaya serat dapat memperlambat proses pencernaan, sehingga gula darah tetap stabil dan rasa kenyang bertahan lebih lama.
Serat sangat penting saat sahur juga. Mengonsumsi makanan kaya serat pada waktu sahur memungkinkan tubuh merasa kenyang lebih lama. Misalnya, bila seseorang hanya mengandalkan mi instan atau nasi putih, rasa lapar mungkin akan cepat datang. Sebaliknya, makanan berserat tinggi seperti oatmeal, nasi merah, dan buah-buahan dapat membantu tubuh mendapatkan energi secara bertahap dan menjaga stamina sepanjang hari.
Untuk memastikan asupan serat terjaga selama bulan Ramadan, ada beberapa langkah yang disarankan:
Menghindari Gorengan dan Minuman Manis Berlebihan saat Berbuka: Setelah seharian berpuasa, kadar gula darah cenderung rendah. Mengonsumsi makanan tinggi gula tanpa serat dapat meningkatkan kadar gula darah secara tajam. Sebaiknya, berbuka dengan makanan yang mengandung serat, seperti buah-buahan atau agar-agar.
Mengonsumsi Makanan dengan Komposisi Gizi Seimbang: Setelah takjil, sebaiknya memberi jeda sebelum makan besar. Piring harus diisi setengah dengan sayur dan buah, yang akan memberikan serat dari berbagai sumber.
Memilih Karbohidrat Kompleks: Karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan oatmeal menjadi sumber makanan tinggi serat. Mengganti nasi putih dengan nasi merah atau mengonsumsi ubi dapat meningkatkan asupan serat.
Mengonsumsi Sayuran dan Buah Secara Rutin: Sayuran hijau seperti bayam dan kangkung serta buah-buahan seperti apel dan pisang menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan serat, sebaiknya dikonsumsi saat berbuka dan sahur.
- Menambahkan Jelly ke dalam Menu: Agar-agar atau jelly, yang kaya akan serat larut, dapat menjadi pilihan serta membantu pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Olivia menekankan bahwa menjaga asupan serat saat puasa sangat penting untuk kesejahteraan selama beribadah. "Menjaga asupan serat saat puasa membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung kesehatan pencernaan," ungkapnya. Dia juga merekomendasikan Nutrijell sebagai bahan dasar pembuatan takjil karena kaya serat, mudah dibuat, dan tersedia dengan berbagai varian rasa. Dengan cara ini, kita dapat menikmati bulan Ramadan dengan lebih sehat dan bertenaga.