Awas! Cuaca Ekstrem Berpotensi Hambat 26 Daerah di Jateng

Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda 26 daerah di Jawa Tengah pada hari Sabtu, 15 Maret 2025, menyusul peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kondisi ini berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi, yang meliputi longsor, banjir, dan angin puting beliung. Masyarakat di daerah yang terpengaruh diimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Arif N. Sabtu, gelombang tinggi dan cuaca ekstrem ini dapat berpotensi mengganggu aktivitas di kawasan pegunungan, dataran tinggi, serta Jawa Tengah bagian selatan, Pantura timur, dan Solo Raya. Meski kondisi air laut pasang (rob) sudah mulai mereda, risiko gelombang tinggi masih mengintai perairan utara dan selatan Jawa Tengah, dengan ketinggian diperkirakan mencapai 0,5-2,5 meter di utara dan 1,25-2,5 meter di selatan.

Kondisi cuaca pada pagi hari diprediksi cerah berawan, namun memasuki siang hingga malam, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur banyak daerah, termasuk yang berada di kawasan pegunungan. Di samping itu, potensi cuaca ekstrem dapat berdampak signifikan terhadap keselamatan masyarakat dan aktivitas sehari-hari.

Berikut adalah daftar 26 daerah di Jawa Tengah yang diprediksi berisiko mengalami cuaca ekstrem:

1. Cilacap
2. Purwokerto
3. Purbalingga
4. Banjarnegara
5. Kebumen
6. Purworejo
7. Wonosobo
8. Mungkid
9. Boyolali
10. Klaten
11. Sukoharjo
12. Wonogiri
13. Karanganyar
14. Sragen
15. Temanggung
16. Magelang
17. Kudus
18. Jepara
19. Demak
20. Ungaran
21. Kajen
22. Slawi
23. Salatiga
24. Bumiayu
25. Majenang
26. Ambarawa

Kawasan lain seperti Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, Pekalongan, dan Tegal juga memiliki kemungkinan untuk diguyur hujan ringan hingga sedang. Dengan angin yang bertiup dari arah barat menuju utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam, suhu udara berkisar antara 19-32 derajat Celsius, dan kelembaban udara berada di kisaran 60-95 persen, keadaan ini memperlihatkan bahwa masyarakat perlu lebih waspada.

BMKG mengingatkan agar semua pihak siap menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem ini. Para nelayan dan pengguna perairan disarankan untuk tidak melakukan aktivitas di laut selama cuaca buruk, sementara mereka yang berada di daerah rawan longsor dan banjir dianjurkan untuk mempersiapkan rencana evakuasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Kesadaran akan risiko cuaca ekstrem menjadi sangat penting dalam upaya melindungi diri dan keluarga.

Dengan peringatan ini, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat berkoordinasi dengan pihak berwenang dan mengikuti informasi terkini mengenai cuaca dari BMKG. Pengetahuan dan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk memastikan keselamatan orang lain di sekitar. Pantau terus informasi dan peringatan cuaca yang dirilis oleh BMKG untuk menghindari dampak yang lebih parah dari cuaca yang tidak menentu ini.

Exit mobile version