
Berbuka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu, terutama setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Namun, kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis saat berbuka puasa harus diwaspadai, sebab konsumsi gula berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. Menurut Harjoedi Adji Tjahjono, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setelah berpuasa, kadar gula dalam darah menurun sehingga tubuh secara alami mencari sumber energi yang cepat.
Meskipun membolehkan konsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka puasa karena kebutuhan energi, Harjoedi menegaskan pentingnya untuk tidak berlebihan. "Memberikan anak makanan atau minuman manis sebenarnya tidak masalah, karena tubuh membutuhkan energi setelah seharian berpuasa," katanya dalam suatu media briefing. Namun, ia juga mengingatkan berbagai efek samping akibat konsumsi gula yang berlebihan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus berhati-hati mengonsumsi makanan dan minuman manis saat berbuka puasa:
Risiko Diabetes: Mengonsumsi gula dalam jumlah yang banyak dapat meningkatkan risiko diabetes. Lonjakan kadar gula dalam darah dapat memberikan dampak buruk yang berkepanjangan bagi kesehatan.
Energi yang Tidak Stabil: Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan energi yang drastis, tetapi akan diikuti dengan penurunan energi yang tajam. Hal ini justru membuat tubuh merasa lemas dan tidak bersemangat setelah berbuka.
- Kesehatan Jangka Panjang: Kebiasaan mengonsumsi makanan manis dapat memicu masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung dan obesitas, yang terkait erat dengan perilaku makan yang buruk.
Oleh karena itu, penting untuk mengontrol asupan gula selama berbuka puasa. Harjoedi menyarankan untuk memilih sumber gula alami yang lebih sehat, seperti buah-buahan. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa diadopsi saat berbuka puasa:
Pilih Buah dengan Kadar Air Tinggi: Beberapa pilihan yang baik adalah kurma, pepaya, melon, semangka, dan jeruk. Buah-buahan ini memberikan energi sekaligus membantu menjaga hidrasi tubuh.
Hindari Gula Tambahan: Saat membuat jus atau es buah, sebaiknya hindari menambahkan terlalu banyak gula tambahan. Pilihan alami seperti kurma sudah cukup memberikan rasa manis yang dibutuhkan.
Usahakan Makanan Berprotein: Mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, seperti kacang-kacangan, bisa membantu memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga stabilitas energi.
Minimalkan Makanan Olahan: Hindari makanan olahan tinggi gula yang biasanya menjadi ciri khas buka puasa, seperti kue-kue manis, karena hal ini dapat membahayakan kesehatan.
- Hidrasi yang Cukup: Pastikan juga untuk mengonsumsi air putih secukupnya sebagai bagian dari proses berbuka, guna menghindari dehidrasi setelah seharian berpuasa.
Usaha menjaga pola makan yang sehat selama bulan Ramadan sangat penting untuk kesehatan jangka panjang. Berbuka puasa tidak hanya menjadi momen untuk mengisi perut, tetapi juga kesempatan untuk membangun kebiasaan makan yang lebih baik. Dengan memilih sumber gula yang lebih sehat dan menghindari konsumsi berlebih, kita tidak hanya dapat menikmati berbuka puasa namun juga menjaga kesehatan diri dari risiko penyakit yang berbahaya, seperti diabetes. Oleh karena itu, marilah kita cermat dalam memilih makanan saat berbuka demi kesehatan dan kebugaran tubuh kita.