Dunia

Awas! Spyware Israel Incar Wartawan dan Warga di WhatsApp

WhatsApp baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius mengenai peretasan yang dilakukan oleh perusahaan spyware asal Israel, Paragon Solutions. Menurut informasi yang diperoleh, sekitar 90 pengguna WhatsApp, termasuk jurnalis dan warga sipil, telah menjadi target dari operasi yang mencurigakan ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, pihak WhatsApp mengungkapkan kekhawatiran akan keamanan data pribadi pengguna mereka dan menyatakan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk menanggulangi ancaman ini.

Seorang pejabat WhatsApp mendatangi Reuters, menyatakan bahwa mereka telah mengeluarkan surat perintah penghentian aktivitas kepada Paragon Solutions. Namun, detail lebih lanjut mengenai siapa saja yang menjadi target dan bagaimana pihak WhatsApp dapat mengetahui bahwa Paragon bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut belum dipublikasikan. Pihak WhatsApp hanya merujuk pada hasil investigasi oleh kelompok pengawas internet Kanada, Citizen Lab, yang mengungkap adanya pelanggaran privasi terhadap pengguna.

"Dalam konteks ini, kita sangat yakin bahwa pengguna yang dimaksud telah menjadi target dan mungkin sudah disusupi sistemnya," ujar perwakilan WhatsApp dalam wawancaranya dengan surat kabar Inggris, Guardian. Meskipun WhatsApp mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada penegak hukum dan industri terkait, mereka tetap tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi masalah ini.

Peneliti dari Citizen Lab, John Scott-Railton, menyoroti temuan ini sebagai pengingat penting bahwa spyware yang berbayar terus berkembang dan merambah ke berbagai sektor. Ia mencatat bahwa pola pelanggaran yang dihadapi oleh pengguna sering kali semakin umum terjadi. Paragon Solutions diketahui menjual perangkat lunak pemantauan kepada klien-klien pemerintah, yang mereka klaim sebagai alat penting untuk memerangi kejahatan dan melindungi keamanan nasional.

Dalam situasi seperti ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pengguna WhatsApp untuk menjaga privasi dan keamanan informasi pribadi mereka:

  1. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah: Mengaktifkan fitur ini dapat memberikan lapisan tambahan dalam menjaga akun pengguna agar tidak mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

  2. Waspadai Tautan Tak Dikenal: Hindari mengeklik tautan yang berasal dari sumber yang tidak dikenal, yang bisa menjadi jalan bagi spyware untuk masuk ke perangkat.

  3. Perbarui Aplikasi Secara Berkala: Pembaruan aplikasi seringkali mengandung perbaikan keamanan yang mendukung perlindungan data pengguna.

  4. Hindari Membagikan Informasi Pribadi Secara Berlebihan: Batasi informasi yang dibagikan di platform sosial, termasuk WhatsApp, untuk mengurangi kemungkinan penyalahgunaan data.

  5. Gunakan Enkripsi End-to-End: Pastikan fitur enkripsi end-to-end diaktifkan untuk melindungi percakapan dari akses yang tidak sah.

WhatsApp, yang merupakan bagian dari ekosistem Meta, menegaskan akan terus berupaya melindungi kemampuan setiap individu untuk berkomunikasi secara pribadi dan aman. Ancaman yang ditimbulkan oleh tindakan hacking seperti ini menegaskan perlunya kesadaran akan pentingnya privasi digital di era informasi saat ini.

Situasi ini menunjukkan bahaya serangan siber yang terus berkembang, terutama dari perusahaan-perusahaan yang menawarkan perangkat penyadapan berpotensi merugikan. Dengan semakin banyaknya alat yang tersedia untuk menyusun serangan seperti ini, kewaspadaan dari pengguna menjadi lebih penting dari sebelumnya. Penelitian lebih lanjut tentang dampak dan cara mitigasi ancaman spyware semacam ini sangat diperlukan untuk menjaga keamanan komunikasi masyarakat di seluruh dunia.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button