Olahraga

Azrul Ananda Marah Besar ke Pemain Usai Kalah dari Barito

Persebaya Surabaya pulang membawa kekecewaan besar setelah mengalami kekalahan telak 3-0 dari Barito Putera dalam pertandingan pekan ke-20 Liga 1, yang berlangsung di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu, 25 Januari 2025. Kekalahan ini bukan hanya menambah catatan buruk Persebaya, tetapi juga membuat para pemain dan manajemen tim kecewa mendalam. CEO Persebaya, Azrul Ananda, mengekspresikan kemarahan dan kekecewaan terhadap performa tim usai pertandingan.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial resmi Persebaya, Azrul Ananda mengungkapkan bahwa dirinya tidak hanya merasa kecewa, tetapi sudah berada pada titik di mana manajemen harus menahan kemarahan. "Beberapa pemain yang seharusnya menjadi leader di tim ini performanya sangat mengecewakan," tandas Azrul. Pernyataan ini menekankan pentingnya kepemimpinan di dalam lapangan, yang tampaknya hilang saat tim menderita kekalahan.

Kekalahan ini menjadi yang keempat secara berturut-turut bagi Persebaya. Tim yang dijuluki Bajul Ijo ini terlihat kesulitan mengatasi tekanan dari Barito Putera. Sebagian besar perjalanan laga menunjukkan bahwa Persebaya gagal memanfaatkan peluang dan menerapkan strategi yang efektif. Tepat delapan menit setelah pertandingan dimulai, gawang yang dijaga oleh kiper Ernando Ari sudah kebobolan oleh tendangan Matias Mier. Mier kemudian melanjutkan aksinya dengan mencetak gol kedua pada menit ke-23, membuat Persebaya harus berjuang lebih keras untuk mengejar ketertinggalan.

Azrul juga menyoroti bahwa tim tampak "kehilangan soul-nya". Hal ini menggambarkan bagaimana para pemain tidak mampu menunjukkan semangat dan determinasi yang dibutuhkan untuk memenangkan pertandingan. "Tim ini tampak seperti memiliki beban yang berat, seolah-olah mereka bermain tanpa gairah," lanjutnya.

Kekalahan ini semakin memperburuk posisi Persebaya dalam klasemen Liga 1, di mana mereka semakin tertinggal dari Persib Bandung di posisi puncak klasemen dengan selisih enam poin. Situasi ini memperburuk peluang Persebaya untuk bersaing dalam perburuan gelar juara liga. Lebih parahnya, mereka juga terancam jatuh ke urutan ketiga jika Persija Jakarta bisa mengalahkan Persis Solo dalam laga yang berlangsung pada Minggu, 26 Januari 2025.

Kekalahan ini menjadi panggilan untuk tindakan bagi manajemen dan pelatih Persebaya. Azrul Ananda, sebagai CEO, menginginkan perubahan nyata dalam performa tim. Beberapa langkah yang mungkin diambil oleh manajemen dan pelatih antara lain:

  1. Mereview Taktik Permainan: Melihat kembali strategi yang diterapkan dalam setiap pertandingan dan menyusun rencana yang lebih efektif ketika berhadapan dengan tim-tim lain.

  2. Meningkatkan Mental Pemain: Memberikan motivasi dan dukungan psikologis kepada pemain, agar mereka bisa bermain lebih percaya diri dan tanpa beban.

  3. Mengganti Pemain yang Tidak Berkinerja Baik: Jika pemain yang ada tidak bisa menunjukkan kualitas kepemimpinan, maka mungkin saatnya untuk mempertimbangkan pergantian pemain yang lebih kompetitif.

  4. Evaluasi Secara Keseluruhan: Melihat kembali seluruh aspek tim, mulai dari pelatihan, performa individu, hingga kebugaran fisik pemain.

Kekalahan ini harusnya menjadi momentum bagi Persebaya untuk melakukan introspeksi dan perbaikan sebelum laga-laga selanjutnya. Sementara itu, Azrul Ananda berharap agar tim segera bangkit dan menunjukkan karakter juara yang selama ini diharapkan oleh para suporter setia Persebaya. Langkah konkret harus diambil agar Persebaya bisa kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas klasemen Liga 1.

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button