Hiburan

Bacaan Niat Puasa Ramadhan Arab dan Artinya: Waktu Tepatnya!

JAKARTA, Podme – Niat puasa Ramadhan merupakan bacaan penting yang wajib dibaca oleh setiap umat Islam sebelum memulai ibadah puasa. Dengan membacakan niat, seorang Muslim menegaskan kesungguhan dan tekadnya untuk menjalankan kewajiban sebagai tanda pengabdian kepada Allah. Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa awal puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada 1 Maret 2025, yang berarti umat Islam di Indonesia akan menjalankan ibadah ini mulai hari tersebut.

Menurut ulama dari mazhab Syafi’i, niat puasa harus ditanamkan sejak malam hari, dari waktu Maghrib hingga menjelang fajar. Setiap hari selama bulan Ramadhan, umat Islam diharapkan untuk memperbaharui niat mereka atau yang dikenal dalam istilah fikih sebagai tabyt an niyyah. Mengacu pada sabda Nabi Muhammad SAW, “Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu fajar, maka ia tidak berpuasa.” (Hadits Shahih riwayat Abu Daud dan al-Tirmidzi).

Bacaan niat puasa yang umumnya digunakan adalah sebagai berikut:

1. Niat Puasa Ramadhan
– Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
– Latin: Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhooni haadzihis sanati lillahi ta’ala.
– Artinya: “Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini karena Allah.”

Lafadzi ini berasal dari Imam al-Rafi’i al-Quzwaini, seorang tokoh dalam mazhab Syafi’i, dan telah diakui serta digunakan secara luas di kalangan umat Islam. Selain itu, umat Islam juga diperbolehkan untuk membaca niat puasa sebulan penuh sebagai langkah preventif seandainya lupa atau tertidur.

2. Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
– Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
– Latin: Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta’ala.
– Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.”

Para ulama menggarisbawahi pentingnya niat puasa yang dilakukan sebelum azan subuh atau saat fajar. Ada kebaikan yang lebih besar jika umat Islam meluangkan waktu untuk sahur, meskipun puasa tetap sah tanpa sahur, sebagaimana yang disampaikan dalam hadis: “Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur.” (HR Ahmad).

Dari sudut pandang hukum, ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai niat puasa Ramadhan. Menurut mazhab Syafi’i, niat tetap perlu diperbaharui setiap malam. Sementara menurut Imam Malik, sekali niat untuk sebulan penuh sudah cukup. Ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah puasa, tergantung pada pemahaman di antara para pendukung masing-masing mazhab.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, umat Muslim disarankan untuk memperhatikan tata cara pelaksanaan ibadah puasa, termasuk bacaan niat yang tepat. Dengan memahami dan melafalkan niat dengan benar, diharapkan puasa selama bulan suci ini dapat diterima dan menjadi ladang pahala bagi setiap individu. Berkah dan kualitas puasa juga akan meningkat jika dilakukan dengan niat yang tulus dan sebaik-baiknya. Menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah adalah tujuan utama dari setiap amal yang dilakukan.

Intan Permatasari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button