Sains

Bahaya Rip Current: Penyebab Tenggelamnya Pelajar di Pantai Drini

Beberapa siswa dari SMP 7 Mojokerto mengalami kecelakaan tragis saat berkunjung ke Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Dalam insiden tersebut, sebanyak 13 siswa dilaporkan terseret arus saat bermain di pantai. Dari jumlah tersebut, 4 siswa dinyatakan meninggal dunia, sementara beberapa lainnya berhasil diselamatkan. Dugaan sementara menunjukkan bahwa penyebabnya adalah fenomena Rip Current atau arus pecah yang terjadi di kawasan tersebut.

Rip Current adalah arus yang terbentuk ketika massa air kembali ke laut. Fenomena ini biasanya muncul di pantai-pantai dengan kondisi tertentu dan dapat berbahaya jika tidak dikenali. Menurut Jurnal Oseanografi yang diterbitkan oleh E-Journal Universitas Diponegoro pada tahun 2015, arus Rip Current dapat bervariasi dari yang tidak berbahaya hingga yang cukup kuat untuk menyeret orang dewasa ke tengah laut.

Berikut ini adalah beberapa fakta penting mengenai Rip Current yang perlu diketahui:

  1. Kondisi Munculnya: Rip Current sering terbentuk setiap hari, terutama di pantai-pantai selatan Indonesia. Di kawasan Yogyakarta, arus ini sering terjadi di Pantai Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul.

  2. Keberadaan Rip Channel: Rip Current biasanya mengalir melalui jalur yang sempit yang disebut Rip Chanel, yang memfasilitasi arus untuk berpindah ke arah laut, melewati gelombang yang pecah.

  3. Kecepatan Arus: Kecepatan Rip Current dapat mencapai lebih dari 2 meter per detik. Arus yang deras ini membuatnya sulit bagi seseorang untuk melarikan diri dan dapat menarik mereka ke area yang lebih dalam.

  4. Dampak Lingkungan: Kemunculan Rip Current biasanya terkait dengan kondisi gelombang yang lebih dari 1,5 meter, terutama di pantai-pantai yang tererosi dan bergelombang tinggi.

  5. Bahaya bagi Wisatawan: Karena arus ini sulit diprediksi, wisatawan sering kali terjebak dalam situasi berbahaya tanpa menyadarinya. Saat air tampak tenang, bisa jadi Rip Current sedang berlangsung di bawah permukaan.

Menurut data terbaru, kehadiran arus Rip Current di Pantai Drini menunjukkan pentingnya edukasi kepada masyarakat dan pengunjung tentang bahaya ini. Para ahli merekomendasikan agar wisatawan tidak hanya berpangku tangan, tetapi juga mengambil tindakan pencegahan dengan memahami tanda-tanda munculnya Rip Current.

Tanda-tanda munculnya Rip Current yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Gelombang yang lebih tinggi dan lebih sering pecah di area tertentu.
  • Aliran air yang tampak lebih cepat menuju laut, berbeda dengan kondisi sekitarnya.
  • Air yang lebih keruh dan berbuih di daerah arus.

Peristiwa tragis yang menimpa siswa SMP 7 Mojokerto menjadi pengingat betapa pentingnya pengetahuan tentang keselamatan saat berada di pantai. Banyak dari wisatawan yang tidak menyadari risiko arus Rip Current, yang bisa berpotensi memicu situasi berbahaya.

Sementara itu, pihak berwenang di kawasan wisata telah diminta untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi kepada pengunjung tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Rip Current. Upaya mitigasi risiko ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kencangnya arus dan wilayah perairan yang berpotensi menghadirkan risiko tersebut harus diwaspadai, terutama di pantai-pantai yang populer di kalangan wisatawan.

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button