Band Punk Sukatani Kembali Buka Suara, Ungkap Kondisi Terkini!

Band punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini kembali membuka suara mengenai kondisi terkini mereka setelah mengalami kontroversi terkait lagu terbaru mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar.” Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Sukatani sebelumnya menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada Polri, yang menimbulkan spekulasi bahwa mereka menerima intimidasi dari pihak kepolisian. Hal ini juga berujung pada penarikan lagu dari berbagai platform digital.

Dalam pernyataan terbaru mereka, kedua personel Sukatani mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan solidaritas selama masa sulit ini. “Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat,” tulis mereka dalam unggahan Instagram Stories pada Sabtu, 22 Februari 2025.

Sukatani menegaskan bahwa saat ini mereka dalam keadaan baik dan merasa aman. Menanggapi isu hukum yang sempat dihadapi, band tersebut juga mengumumkan pencabutan kuasa dari pengacara mereka, Tomi Gumilang dari Sitomgum Law Firm. “Kami ingin menginformasikan bahwa kami juga sudah mencabut kuasa dari Tomi Gumilang. Love you all,” terang mereka.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menanggapi situasi tersebut dengan mengatakan bahwa tidak ada intimidasi yang dilakukan terhadap Sukatani. Menurutnya, masalah yang terjadi lebih kepada miskomunikasi dan telah dijernihkan dalam pembicaraan yang ada. “Tidak ada masalah, mungkin ada miss, namun sudah diluruskan,” ujarnya pada Jumat, 21 Februari 2025. Sigit menekankan bahwa Polri tidak anti-kritik dan sangat terbuka terhadap masukan dari masyarakat, termasuk melalui karya seni seperti yang dihadirkan oleh Sukatani.

Keberanian Sukatani untuk berani menyuarakan kritik melalui musiknya tidak luput dari perhatian masyarakat. Lagu “Bayar Bayar Bayar” dianggap sebagai bentuk kritik yang menyiratkan isu sosial dan pentingnya transparansi dalam pemerintahan serta aparat keamanan. Sebagai band punk, mereka mencerminkan semangat kebebasan berpendapat dan sikap menentang ketidakadilan.

Beberapa poin penting terkait situasi yang dihadapi oleh Sukatani adalah:

– Sukatani mengungkapkan terima kasih atas dukungan publik, menandakan solidaritas yang kuat di antara penggemar dan masyarakat.
– Dalam menghadapi tekanan, mereka memilih untuk kembali menegaskan kondisi aman dan baik-baik saja.
– Pencabutan kuasa dari pengacara menunjukkan independensi dan keputusan pribadi mereka untuk menangani isu ini dengan cara sendiri.
– Penjelasan dari Kapolri yang menegaskan tidak adanya intimidasi memberikan kepastian kepada publik mengenai kebebasan berkarya bagi seniman.

Melihat perkembangan yang terjadi, Sukatani berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan musik mereka dan berkontribusi dalam dunia seni dengan tetap menjunjung tinggi kritik yang konstruktif. Mereka berharap pengalaman ini dapat menjadi pembelajaran dan motivasi bagi semua pihak untuk saling mendukung dalam berkarya. Keberanian mereka dalam menyampaikan kritik melalui musik menjadi sinyal positif bagi kebebasan berekspresi di Indonesia. Dengan situasi terkini yang mereka hadapi, Sukatani semakin menunjukkan keteguhan hati dalam melanjutkan perjalanan kreatif mereka di tengah tantangan yang ada.

Berita Terkait

Back to top button