Banjir dan Longsor Guncang Sejumlah Kawasan di Solok: Korban & Kerusakan

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Solok sejak Rabu malam (26/2) mengakibatkan bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah kawasan. Kini, ratusan rumah terendam air setelah Sungai Batang Lembang meluap, dengan lokasi yang terdampak mencakup Nagari Selayo, Koto Baru, Muaro Paneh, dan Koto Laweh. Data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Solok mencatat bahwa banjir mulai menggenangi permukiman sejak Kamis pagi (27/2).

Ilham Wahab, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat, menjelaskan, “Kami menerima laporan sekitar pukul 08.00 WIB. Debit Sungai Batang Lembang meningkat drastis akibat hujan deras yang berlangsung sejak malam.” Dalam situasi ini, banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga fasilitas umum seperti sekolah.

Laporan menunjukkan bahwa di Nagari Selayo, sekitar 300 rumah warga terendam air. Di Koto Baru, dampak serupa terjadi dimana sekolah turut terendam. Di Koto Laweh, air masuk ke rumah-rumah di sepanjang jalan kabupaten. Sementara itu, di Nagari Muaro Paneh, genangan air masih mengganggu pemukiman hingga siang hari.

Selain banjir, hujan deras juga memicu tanah longsor di beberapa lokasi. Beberapa daerah yang terkena dampak longsor termasuk Nagari Sungai Jambua, Pianggu, Indudur, dan Koto Hilalang. Di Koto Hilalang, longsor menimpa rumah warga, sedangkan di Jorong Guguak Manyambah, tiga unit rumah tertimbun material longsor. Di Nagari Pianggu, dua rumah mengalami kerusakan akibat longsor, dan di Nagari Indudur, material longsor menutupi akses jalan utama.

Dampak cuaca ekstrem ini tidak hanya terbatas pada banjir dan longsor. Di Jorong Pinang Dibawa, Nagari Jawi-Jawi, pohon tumbang menghambat akses jalan dan mengganggu mobilitas warga. Keadaan ini memerlukan perhatian ekstra dari pihak berwenang untuk segera menangani tantangan yang dihadapi masyarakat.

Untuk mengatasi dampak bencana tersebut, BPBD Kabupaten Solok bersama tim gabungan telah berupaya turun ke lapangan. Tim yang terdiri dari aparat nagari, TRC BPBD, Bhabinkamtibmas, Damkar, Babinsa, dan Dinas PU langsung bergerak untuk menangani situasi. “Upaya evakuasi dan pendataan terus kami lakukan. Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah nagari dan masyarakat untuk mengatasi banjir,” jelas Ilham. Pengerukan saluran air di Nagari Koto Laweh juga menjadi salah satu langkah yang diambil untuk mengurangi genangan air dengan menggunakan alat berat.

Hingga siang hari, hujan masih terus turun di kawasan hulu, yang menyebabkan debit Sungai Batang Lembang masih tetap tinggi. Dalam situasi ini, BPBD memberikan imbauan kepada masyarakat di daerah rawan untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan longsor. “Kami meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang rawan longsor dan berada di sekitar bantaran sungai,” tegas Ilham.

Meskipun hingga kini tidak ada laporan korban jiwa, kondisi ini telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap aktivitas sehari-hari warga. BPBD Kabupaten Solok terus memantau perkembangan situasi dan akan memberikan bantuan lanjutan sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Dalam menghadapi cuaca ekstrem ini, kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci dalam mengurangi dampak dan memulihkan kondisi pascabencana.

Exit mobile version