Banjir Ganggu Distribusi Pangan Ramadan, Kata Mendag Soal Solusinya

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Jabodetabek menjelang Ramadan 2025 memberikan tantangan tersendiri bagi distribusi barang kebutuhan pokok. Namun, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak akan menghambat alur distribusi, termasuk untuk komoditas seperti ayam ras. Dalam pernyataannya yang dikutip dari Antara, Budi menegaskan, “Nggak ada masalah,” menyiratkan optimisme terhadap ketahanan pasokan selama bulan suci.

Curah hujan tinggi yang disertai dengan banjir di beberapa daerah di DKI Jakarta dan sekitarnya memang menimbulkan berbagai kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan ketersediaan pangan. Namun, Budi Santoso mengklaim bahwa jalur distribusi tetap aman dan akan terus beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan yang merupakan bulan dengan permintaan pangan yang tinggi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, juga memberikan penjelasan terkait distribusi ayam ras. Menurut Arief, stok ayam telah tersedia di pasar-pasar tradisional dan modern, dalam bentuk daging beku atau frozen, yang siap disalurkan kepada konsumen. “Jadi kalau khusus ayam, banyak ayam stoknya frozen condition. Itu artinya sudah ada di storage, tinggal disalurkan aja,” ujarnya.

Permintaan terhadap komoditas pangan, khususnya ayam ras dan telur, diperkirakan akan meningkat tajam selama Ramadan. Dalam hal ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan bahwa stok kedua komoditas tersebut tetap aman serta harga akan dikendalikan oleh pemerintah. “Kami sepakat untuk menjaga suplainya. Selama bulan suci Ramadan dan Lebaran ini, suplainya harus dilebihkan,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Jakarta.

Untuk memastikan suplai yang cukup, produsen diminta untuk meningkatkan produksi sebesar 20 persen selama bulan puasa. Hal ini menjadi langkah strategis mengingat tingginya permintaan yang biasanya terjadi menjelang Lebaran. Rata-rata konsumsi ayam ras dan telur diprediksi akan mengalami lonjakan, sehingga upaya peningkatan produksi ini dinilai sangat penting.

Selain ayam ras, kebutuhan pokok lainnya juga diberi perhatian serius oleh pemerintah. Dengan langkah proaktif dalam penataan distribusi dan pengawasan harga, diharapkan tidak akan terjadi lonjakan harga yang signifikan di pasar. Dalam hal ini, pemerintah optimis bahwa ketersediaan pangan akan stabil, meskipun ada gangguan akibat cuaca ekstrim.

Pemerintah berkomitmen menawarkan solusi untuk menjaga ketahanan pangan, terutama dalam momen penting seperti Ramadan dan Lebaran. Satu di antaranya adalah dengan memaksimalkan stok yang tersedia di pusat distribusi agar dapat segera disalurkan ke titik-titik yang membutuhkan. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi untuk menjamin bahwa masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka tanpa kesulitan.

Dengan adanya berbagai upaya tersebut, diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan pangan. Proaktifnya pemerintah dalam menanggapi situasi ini menunjukkan upaya serius dalam menjaga stabilitas pasokan, meskipun kondisi cuaca yang kurang mendukung. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan kebutuhan pangan selama Ramadan dapat tetap terpenuhi, memberikan kenyamanan bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.

Berita Terkait

Back to top button