![Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset Lewat Digitalisasi dan Ekosistem](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Bank-Mandiri-Pacu-Pertumbuhan-Aset-Lewat-Digitalisasi-dan-Ekosistem.jpg)
Bank Mandiri mencatat pencapaian yang mengesankan pada tahun 2024, dengan total aset konsolidasi mencapai Rp2.427 triliun. Peningkatan ini sebesar 11,6 persen dibandingkan tahun lalu, mencerminkan efektivitas dari strategi yang diterapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis mereka.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5 persen year-on-year (YoY). Kenaikan ini jauh melampaui rata-rata industri, dengan segmen wholesale menjadi pilar utama pertumbuhan yang mencatatkan kenaikan 25,5 persen YoY hingga Rp913,3 triliun. Darmawan menyampaikan, “Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan.”
Bank Mandiri juga memberikan perhatian khusus pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Total penyaluran kredit untuk UMKM mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6 persen YoY. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi yang lebih inklusif dan memperkuat daya tahan perekonomian nasional.
Dalam upaya memperkuat layanan finansial, inovasi digital menjadi salah satu fokus utama Bank Mandiri. Livin’ by Mandiri, super app utama mereka, sudah memiliki 29,3 juta pengguna, dengan total transaksi yang mencapai Rp3,9 miliar, meningkat 38 persen YoY pada akhir 2024. Selain itu, platform Kopra by Mandiri mencatatkan nilai transaksi mencapai Rp22.700 triliun untuk segmen wholesale, tumbuh 17 persen YoY.
Strategi digital yang diterapkan bertujuan untuk memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Darmawan menegaskan, “Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien.” Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, Bank Mandiri berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang menurun menjadi 0,97 persen.
Dari segi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73 persen YoY, mencapai Rp1.699 triliun. Sumber dana murah (CASA) berkontribusi 80,3 persen dari total DPK, didorong oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang masing-masing mencapai 13,4 persen YoY dan 3,6 persen YoY.
Bank Mandiri juga berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun pada 2024. Pendapatan berbasis komisi meningkat 4,12 persen YoY menjadi Rp42,32 triliun, didorong oleh peningkatan transaksi digital dan layanan treasury. Selain itu, Bank Mandiri semakin agresif dalam mendukung keberlanjutan dengan alokasi pembiayaan ke sektor ramah lingkungan, di mana portofolio hijau tumbuh 15,2 persen YoY.
Melalui berbagai strategi dan inovasi digital ini, Bank Mandiri optimis untuk terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif pada tahun 2025. “Kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Darmawan, menutup keterangan tersebut.
Dengan langkah-langkah yang ditempuh, Bank Mandiri tidak hanya memperkuat posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan aset dan pertumbuhan sektor wholesale yang solid menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan.