Bisnis

Bank Permata BNLI Catat Laba Rp3,6 Triliun di 2024: Podme Economy

PT Bank Permata Tbk (BNLI) melaporkan pencapaian signifikan dengan laba bersih mencapai Rp3,6 triliun pada tahun 2024. Kinerja positif ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang naik 4 persen dan perbaikan dalam kualitas kredit yang tercermin dalam rasio non-performing loan (NPL).

Dari segi penyaluran kredit, BNLI berhasil mengerek angka kredit yang disalurkan sebesar Rp155 triliun, meningkat 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini didominasi oleh segmen korporasi, yang tumbuh 12 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp89 triliun. Selain itu, segmen komersial dan konsumer juga menunjukkan pertumbuhan yang solid masing-masing sebesar 6 persen dan 4 persen YoY.

Salah satu indikator kesehatan kredit BNLI, rasio NPL dan loan at risk (LAR), menunjukkan perbaikan signifikan. Rasio NPL mencatatkan angka sebesar 2,1 persen, menurun dari 2,9 persen di periode yang sama tahun lalu. Sementara LAR tercatat pada level 7,9 persen, turun dari 8,7 persen.

Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, menegaskan pentingnya menjaga cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif. “Kami menjaga kebutuhan cadangan dengan rasio NPL coverage dan LAR coverage masing-masing di level 375 persen dan 97 persen,” ujarnya. Meliza juga menambahkan bahwa berbagai langkah, seperti restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap, diambil untuk menyelesaikan masalah kredit.

Dari segi permodalan, BNLI menunjukkan kinerja yang solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) dan rasio Common Equity Tier 1 (CET-1) masing-masing tercatat sebesar 35 persen dan 26 persen pada akhir 2024. “Kami terus mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit dan fokus pada penerapan digitalisasi dalam operasional bank,” jelas Meliza.

Kolaborasi antara Permata Bank dan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali juga diperkuat, dengan tujuan mengintegrasikan jaringan untuk memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi di kawasan ASEAN. Selain itu, tahun 2024 juga menjadi momen penting bagi Permata Bank, di mana perubahan logo merefleksikan aspirasi untuk “Growing Together” dengan seluruh pemangku kepentingan.

Dengan hasil ini, Bank Permata berkomitmen untuk mempertahankan tren positif dan memperkuat posisinya di industri perbankan Indonesia melalui inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi strategis. Dalam konteks perekonomian Indonesia yang terus berkembang, langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan keberlanjutan dalam memberikan layanan kepada nasabah.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button